Harga Rumput Laut di Wakatobi Capai Rp 42 Ribu Per Kilogram
Mohamad Lukman Saputra, telisik indonesia
Jumat, 29 Juli 2022
0 dilihat
Harga rumput laut di Wakatobi untuk jenis Eucheuma cottonii Rp 42 ribu per kilogram sedangkan jenis Eucheuma spinosum Rp 12 ribu per kilogram. Foto: Mohamad Lukman Saputra/Telisik
" Harga komoditas rumput laut di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara kini menembus angka Rp 42 ribu per kilogram "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Harga komoditas rumput laut di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara kini menembus angka Rp 42 ribu per kilogram.
Harga ini merupakan yang tertinggi sejak pembudidayaan rumput laut mulai dilakukan di Kabupaten Wakatobi.
"Ini rekor sejak awal ada rumput laut di Wakatobi sekitar 30 tahun yang lalu," ujar La Mane, salah seorang pembudidaya rumput laut di Liya Onemelangka, Pulau Wangi-Wangi, Jumat (29/7/2022).
Lonjakan harga rumput laut itu terjadi sejak awal tahun 2021 dengan harga Rp 30 ribu per kilogram.
Jenis rumput laut yang tumbuh subur dan di budidayakan oleh masyarakat di tempat itu ialah jenis Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii.
Baca Juga: Gempa Guncang Konawe Selatan, Warga Diimbau Waspada
Adapun jenis rumput laut dengan harga termahal ialah Eucheuma cottonii dengan harga Rp 42 ribu per kilogram, sementara Eucheuma spinosum dijual oleh para pembudidaya dengan harga Rp 12 ribu per kilogram.
Tingginya harga rumput laut di daerah tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca Juga: SK Gubernur Pergantian Ketua DPRD Muna Masuk di Setwan, Pelantikan Tunggu Jadwal Bamus
Salah seorang masyarakat Liya Onemelangka bernama La Guntu mengungkapkan bahwa sebelum baiknya kualitas rumput laut serta melonjaknya harga rumput laut dia sering merantau untuk mencari pekerjaan di luar daerah.
Akan tetapi setelah melonjaknya harga membuatnya fokus membudidayakan rumput laut.
"Dulu saya sering merantau ke luar daerah untuk mencari pekerjaan, namun setelah bagusnya pertumbuhan dan harga yang begitu mahal akhirnya saya fokus membudidayakan rumput laut," ucapnya. (B)
Penulis: Mohamad Lukman Saputra
Editor: Musdar
