Ibu Tewas Dibunuh, Ayah Dipenjara, 2 Anak di Bombana Dipantau Psikologisnya

Hir Abrianto, telisik indonesia
Selasa, 01 November 2022
0 dilihat
Ibu Tewas Dibunuh, Ayah Dipenjara, 2 Anak di Bombana Dipantau Psikologisnya
Pj Bupati Bombana bersama Ketua Satgas PPA dan DP3A Bombana saat meninjau kondisi anak-anak yang ibunya tewas dibunuh. Foto: Ist.

" Dinas P3A Bombana serius melakukan pendampingan kondisi kedua anak itu "

BOMBANA, TELISIK.ID - Dua anak di Bombana, yang ibunya tewas dibunuh oleh suaminya sendiri, mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bombana.

Mereka juga mendapat bantuan dari Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Bombana. Ketua Satgas, Fatmawati Kasim Marewa bersama Pj bupati, Burhanuddin, menyambangi anak-anak itu bersama Kepala Dinas DP3A Bombana, memberikan bantuan berupa sembako, peralatan sekolah serta bantuan lainnya.

"Kita turut prihatin apa yang melanda mereka, mereka masih di bawah umur, masih butuh nafkah," ucapnya.

Mengetahui kondisi kedua anak korban masih sekolah dan di bawah umur, Pj Bupati Bombana berjanji bakal menanggung biaya pendidikan mereka hingga perguruan tinggi.

“Atas nama pemerintah Bombana sangat prihatin dengan tragedi ini. Salah satu yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah keberlangsungan pendidikan anak-anak ini,” jelasnya.

Untuk diketahui, kedua anak itu masing-masing masih duduk di bangku SD dan SMP. Ibu anak-anak itu dibunuh oleh suaminya pada tanggal 24 Oktober 2022 lalu dengan menggunakan pisau dapur. Bukan hanya kehilangan ibu, ayahnya pun kini mendekam di penjara.

Baca Juga: KPU Bombana Bakal Rekrut Ratusan PPK dan PPS

Pj Bupati Burhanuddin mengimbau kepada keluarga untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak jika terdapat kelainan secara mental dan fisik pasca kejadian nahas tersebut.

Kepala Dinas P3A Bombana, Siti Sapiah menerangkan, pihaknya serius melakukan pendampingan kondisi kedua anak itu.

"Kami pantau terus kondisi psikologis mereka karena ibunya dianiaya di depan mata mereka," tuturnya kepada Telisik.id, Selasa (1/11/2022).

Diberitakan sebelumnya, tewasnya ibu dari anak-anak ini berawal ketika pada Senin (24/10/2022) sekira pukul 02.00 Wita, suami korban yang hendak menuju Kolaka, tiba-tiba singgah di rumah korban.

Pelaku masuk menemui istrinya melalui belakang rumah dengan cara memanjat dinding dapur yang terbuat dari papan, dan masuk ke dalam kamar. Saat itu korban sedang tidur dengan anak bungsunya.

Korban terbangun mendengar ada pelaku di dalam kamar. Pelaku berusaha memeluk korban dan mengatakan bahwa ia tidak mau bercerai karena masih sayang dan cinta, namun korban tetap tidak mau untuk rujuk kembali.

Pelaku kemudian keluar dari kamar untuk pergi dari rumah. Namun saat melintas di dapur, pelaku melihat pisau dan mengambilnya lalu kembali ke kamar korban.

Pelaku langsung menikam korban berkali-kali sehingga anak bungsunya terbangun dan berteriak ketakutan. Kemudian pelaku membuang pisau yang dipegangnya dan berusaha melarikan diri lewat pintu depan, karena suara teriakan anak korban bernama Rian yang berada di kamar sebelah yang terbangun dan melihat kondisi di dalam kamar ibunya sudah penuh darah.

Sekira pukul 02.45 Wita, Kapolsek Poleang, Iptu Bustaman yang mendapatkan informasi dari  Lurah Boepinang tentang kejadian pembunuhan tersebut, kemudian menghubungi Polres Bombana serta langsung mengumpulkan anggota Polsek dan mendatangi TKP serta melakukan pencarian tersangka.

Baca Juga: Pejabat Eselon II Pemkab Buton Tengah Ikut Job Fit

Mendapatkan laporan dari Polsek Poleang atas perintah Kasat Reskrim, KBO Reskrim Polres Bombana, Ipda Prasetyo Nento, S.H bersama anggota Opsnal mem-backup Polsek Poleang.

Sekira pukul 06.30 Wita, pelaku berhasil ditangkap di Desa Pokurumba, Kecamatan Poleang, saat berupaya sembunyi dari kejaran petugas, di mana pelaku berniat hendak melarikan diri ke Kabupaten Kolaka.

Kasus ini ditangani oleh penyidik PPA Sat Reskrim Polres Bombana dan pelaku sudah berada di Polres Bombana guna penyidikan lebih lanjut. (A)

Penulis: Hir Abrianto

Editor: Haerani Hambali 

Artikel Terkait
Baca Juga