Iklim Semakin Menghangat, Salju di Swiss Mencair
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Selasa, 17 Januari 2023
0 dilihat
Pemandangan sisa salju di resor ski Pegunungan Alpen di Leysin, Swiss, pada 4 Januari 2023 lalu. Foto: Repro Merderka.com
" Perubahan iklim telah membuat suhu musim dingin menjadi lebih hangat kali ini. Akibatnya, salju di resor ski pegunungan Alpen di Leysin, Swiss, menghilang "
LEYSIN, TELISIK.ID - Akibat perubahan iklim yang semakin menghangat, beberapa resor ski pegunungan Alpen di Leysin, Swiss, sejak 4 Januari 2023 terpaksa tutup.
Perubahan iklim telah membuat suhu musim dingin menjadi lebih hangat kali ini. Akibatnya, salju di resor ski ini menghilang.
Melansir Merdeka.com, temperatur pada musim dingin baru-baru ini naik mencapai 20,9 celcius. Kondisi ini sangat mengganggu operasi di banyak resor ski. Beberapa bahkan terpaksa tutup sementara. Hilangnya salju ini juga membuat para wisatawan dan pecinta olahraga musim dingin kecewa.
Hal serupa bukan hanya terjadi di Swiss saja, bahkan di negara Eropa lainnya. Suhu di bulan Januari mencapai titik tertinggi sepanjang masa di beberapa negara Eropa, dengan rekor nasional ditetapkan setidaknya di tujuh negara seperti dikutip dari Cnbcindonesia.com.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim Sebabkan Persilangan Alami Beruang
Baca Juga: Ini Topik Penting Jadi Bahasan Perunding Iklim di KTT Glasgow
Di antara negara-negara Eropa yang mencatat hari-hari terpanas dalam sejarah adalah Belanda, Denmark, Polandia, Republik Ceko, Belarusia, Latvia, dan Lituania. Rekor regional juga dipecahkan di Prancis, Jerman, dan Ukraina.
Ahli meteorologi dan klimatologi menyatakan kekhawatiran atas cuaca musim dingin yang hangat di luar musim. Ahli mengatakan, terlalu banyak catatan di keadaaan saat ini dan banyak dari suhu minimum saat musim panas.
"Kami baru saja mengamati rekor hari terpanas di bulan Januari di banyak negara di Eropa," ungkap ahli meteorologi Skotlandia Scott Duncan melalui Twitter, dikutip dari Cnbcindonesia.com. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
