Jumlah Penumpang di Pelabuhan Tobaku Hari Ini Menurun
Muh. Risal H, telisik indonesia
Rabu, 05 Mei 2021
0 dilihat
Kondisi arus mudik di pelabuhan penyeberangan kapal fery dan fiber rute Tobaku-Siwa. Foto: Muh. Risal/Telisik
" Kemarin penumpang 300 orang lebih, sekarang yang terdaftar di manifes hanya 210 orang. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Jelang pemberlakuan larangan mudik 6 Mei sampai 17 Mei 2021, jumlah penumpang di pelabuhan Tobaku menurun dibandingkan kemarin.
Pelabuhan penyeberangan kapal feri dan fiber rute Tobaku, Kolaka Utara (Kolut) melayani penumpang tujuan pelabuhan Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Kepala Cabang PT Afta Trans Mandiri Kolut, Samsul Bahri, dibanding kemarin, jumlah penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) New Rose hari Rabu (5/5/2021), menurun.
"Kemarin penumpang 300 orang lebih, sekarang yang terdaftar di manifes hanya 210 orang," kata Samsul, Rabu (5/5/2021).
Begitu juga dengan muatan kendaraan pribadi jenis Avanza lanjutnya, kalau kemarin 54 kendaraan sekarang tinggal 40 ditambah dengan 5 truk.
Baca juga: Calon Penumpang KMP Dharma Kencana I Abaikan Protokol Kesehatan
Baca juga: Polda Jatim Siapkan Pos Pam, Terpantau 17,5 Juta Warga Jatim Mudik Lebaran
"Dua hari ini kita fokus muatan kendaraan pribadi, sementara truk ekspedisi muatan logistik, hasil bumi, dan muatan lainnya menunggu feri kedua," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Dinas Perhubungan Kolaka Utara, Aras Nurdin, mengungkapkan, muatan kendaraan pribadi hanya berlaku sampai hari ini. Besok, tidak ada lagi.
"Besok sampai 17 Mei 2021, muatan kapal hanya kendaraan logistik, selain itu tidak diperbolehkan lagi kecuali mobil ambulance," terangnya.
Untuk kapal fiber MV Trans JB, jumlah penumpang hari ini juga mengalami penurunan dibanding kemarin.
"Ada penurunan pak, kemarin 180 orang, hari ini 176 orang," kata Kepala Cabang PT Zakaria Karya Bersama, Fadillah.
Lain halnya dengan feri, kapal fiber akan berhenti beroperasi mulai besok sampai 17 Mei 2021 mendatang. (B)
Reporter: Muh. Risal
Editor: Haerani Hambali
