Sungguh Besar Manfaatnya, Jangan Tinggalkan Zikir Pagi dan Petang

Haerani Hambali, telisik indonesia

Kamis, 02 Desember 2021

0 dilihat

Zikir di pagi hari dan petang sangat dianjurkan, karena mendatangkan pahala yang besar. Foto: Repro qazwa.id

KENDARI, TELISIK.ID - Mengingat Allah dengan cara berzikir adalah salah satu amalan ringan yang mendatangkan pahala besar. Karena itu, dianjurkan untuk dilakukan di setiap kesempatan, baik saat sedang duduk, berdiri, bahkan berbaring.

Zikir di waktu pagi dan petang menjadi amalan yang sangat dianjurkan dan disebutkan secara jelas di dalam Al-Qur’an.

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang,” (QS. Al-Ahzab: 41-42).

Dan di dalam surah Ar Rum ayat 17:

"Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di sore hari dan waktu kamu berada di pagi hari." (QS. Ar Rum: 17).

Melansir rumahzakat.org, Ibnu Qoyim mengatakan, “Zikir pagi dan sore ibarat baju besi. Semakin banyak lapisan lempengnya, senjata tidak akan bisa menembus pemakainya. Bahkan, kekuatan baju besi bisa mencapai keadaan, di mana tombak bisa mental dan balik menyerang orang yang melemparnya.”

Baca Juga: Besarnya Keutamaan Surah Al Ikhlas, Bisa Dapatkan Cinta Allah

Waktu zikir pagi yang dianjurkan dimulai sejak tibanya waktu Subuh hingga matahari terbit. Sementara zikir sore atau petang dimulai sejak masuknya waktu Ashar hingga matahari terbenam. 

Dua waktu tersebut dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Qaf ayat 39.

"Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya)."

Manfaat zikir pagi dan petang dilansir dari liputan6.com, beberapa di antaranya adalah:

1. Dilindungi dari segala keburukan

Orang yang senantiasa memuji kebesaran Allah akan selalu terlindung dari keburukan. Dikir juga bisa membuka pintu keselamatan dunia akhirat.

Dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan zikir ini di sore hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan mendapat bahaya racun di malam tersebut. (HR. Ahmad 2/290).

2. Selalu ingat kebesaran Allah

Berzikir merupakan salah satu amalan yang paling disukai Allah SWT. Ini tertuang dalam hadis yang berbunyi:

“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak. Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Zikir kepada Allah Yang Maha Tinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377).

Berzikir juga bisa mengingatkan diri pada kehidupan setelah kematian, dan membuat selalu ingat akan kebesaran-Nya.

3. Dicukupi kebutuhannya

Berzikir bisa membuka pintu rezeki. Ini membuat segala urusan dunia dan akhirat terasa lancar dan mudah dilalui. Saat berzikir, Anda akan merasa selalu bersyukur dengan segala apa yang telah dimiliki. Ini membuat hati selalu merasa cukup dan jauh dari perasaan tamak dan serakah.

4. Dijanjikan surga

Baca Juga: Kunci Kebaikan Dunia dan Akhirat, Muslim Wajib Tahu

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan zikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum Subuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306).

5. Disukai Rasulullah

Rasulullah tidak pernah melewatkan zikirnya setiap hari. Inilah mengapa zikir menjadi salah satu sunnah Rasul yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim.

6. Menenangkan hati

Berzikir bisa membuat hati tenang. Saat berada di dekat Allah SWT, hati akan selalu merasa tenang dan damai. Ini sesuai dengan ayat Al-Qur'an yang berbunyi:

“…Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28). (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha