Prabowo Pede 77 Proyek Tanah Air Didanai Sekutu BRICS

Ahmad Jaelani

Reporter

Rabu, 26 Maret 2025  /  10:12 am

Prabowo Subianto menyambut kunjungan pemimpin NDB di Istana Merdeka untuk membahas kerja sama strategis. Foto: Repro Antara.

JAKARTA, TELISIK.ID - Keputusan besar diumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, saat Indonesia resmi menjadi anggota New Development Bank (NDB), yang sebelumnya dikenal sebagai BRICS Development Bank.

Langkah ini menandai upaya strategis dalam memperkuat kerja sama pembangunan dengan negara-negara berkembang dan lembaga multilateral. Keanggotaan ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan dukungan dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis.

Dalam pertemuan dengan Presiden NDB Dilma Vana Rousseff, Indonesia mengajukan daftar proyek yang ingin dikerjakan. NDB berkomitmen membantu Indonesia dalam menyelesaikan proyek-proyek tersebut. Dilma menilai Indonesia memiliki strategi jangka panjang yang jelas dan proyek-proyek yang telah ditetapkan.

Menurut Dilma, daftar proyek yang diajukan mencerminkan visi pembangunan Indonesia. Daftar tersebut telah diperbarui dan mencakup 77 proyek yang dinyatakan dengan jelas.

"Mereka memiliki hal lain yang sangat penting, yaitu daftar proyek yang ingin mereka lakukan," kata Dilma, saat memberikan keterangan pers di Istana, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (26/3/2025).

Baca Juga: THR Belum Cair, Ini Tempat Pelaporan Resminya

Dilma menegaskan bahwa Indonesia dan NDB memiliki visi yang sejalan dalam berbagai bidang pembangunan. Proyek yang akan didukung meliputi sektor infrastruktur, logistik, rel kereta api, jalan raya, pelabuhan, dan bandara.

"Sekarang, Presiden telah memperbaharui daftar ini dan 77 proyek yang terdaftar, dinyatakan dengan jelas dan ditetapkan dengan jelas. Kami memiliki pemahaman yang sangat sama," sambungnya.

Selain infrastruktur, NDB juga menaruh perhatian pada pengembangan konektivitas digital di Indonesia. Ekonomi digital menjadi salah satu sektor yang diminati oleh NDB untuk dikembangkan bersama Indonesia.

"Kami berinvestasi dalam konektivitas digital, menggunakan ekonomi digital, dan Kami tertarik dalam transisi energi dan Indonesia," katanya. 

Dalam bidang energi, Dilma mengapresiasi langkah Indonesia dalam pengembangan biofuel. Indonesia dinilai sebagai negara yang cukup maju dalam penggunaan biodiesel dibandingkan dengan negara lain.

"Indonesia adalah negara yang memimpin dalam biofuel seperti biodiesel, dengan 40%. Saya sangat terkesan dengan hal ini. Karena Brasil memulai ini dan baru 17%, sementara Indonesia sudah 40%. Ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi kami," katanya.

Selain biofuel, NDB juga tertarik berinvestasi dalam energi terbarukan. Pembangkit listrik tenaga panas bumi menjadi salah satu sektor yang berpotensi mendapatkan dukungan dari NDB.

Baca Juga: ASN WFA Nyepi dan Lebaran 2025 Resmi Berlaku, Begini Aturan Lengkapnya

"Kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam air dan sanitasi dan mengubah kota-kota urban menjadi lebih berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah, menggunakan banyak hal lainnya," kata Dilma.

Di luar sektor infrastruktur dan energi, NDB juga ingin mendukung pengembangan sains, pendidikan, teknologi, dan inovasi di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.

"Kami ingin berinvestasi dalam bidang sains, pendidikan, teknologi, inovasi, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi negara untuk berkembang. Sembari menciptakan lapangan kerja yang baik," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dilma menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas keputusan Indonesia bergabung dengan NDB. Ia menilai Indonesia memiliki kepentingan yang sejalan dengan negara-negara anggota BRICS.

"Saya tahu Anda ada di semua bank, semua bank pembangunan multilateral, tetapi kami mengatakan bahwa kami bekerja bersama. Dan saya jamin bahwa semua negara anggota kami hari ini, ketika mereka melihat pengumuman ini, akan sangat, sangat senang karena ini adalah keputusan yang telah diputuskan bersama oleh semua negara besar di NDB, kami ada delapan negara, telah memutuskan bersama," kata Dilma. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS