Ketidaktahuan Orang Tua Jadi Faktor Stunting Anak
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 27 Agustus 2020
0 dilihat
Sejumlah anak sedang mengukur tingginya. Foto: Repro google.com
" Ini bukan berarti kekerdilan tapi stunting, artinya kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Adanya ketidaktahuan orang tua atau keluarga terhadap asupan gizi anak yang menjadi penyebab hal ini terjadi. "
KENDARI, TELISIK.ID – Banyak faktor yang mengakibatkan anak mengalami stunting atau kekurangan gizi dalam waktu yang lama, salah satu penyebab utamanya adalah ketidaktahuan orang tua terhadap stunting tersebut.
Hal itu seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Muhammad Ridwan. Katanya, terdapat tujuh daerah di Sultra yang ditunjuk langsung oleh Pemerintah Pusat menjadi lokus atau titik penanganan masalah stunting.
Tujuh daerah itu, yakni Kabupaten Buton, Kolaka, Muna, Wakatobi, Buton Selatan, Kolaka Timur, dan Konawe Kepulauan.
“Ini bukan berarti kekerdilan tapi stunting, artinya kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Adanya ketidaktahuan orang tua atau keluarga terhadap asupan gizi anak yang menjadi penyebab hal ini terjadi,” katanya, Selasa (25/8/2020).
Baca juga: Kembang Leson Mampu Meredam Radikal Bebas
Termasuk tambah dia, juga dikarenakan faktor ekonomi keluarga. Sebab, untuk mencukupi gizi anak ini membutuhkan biaya tersendiri.
“Begitu pun juga dengan norma kebiasaan masyarakat. Misalnya larangan makan ikan karena takut akan cacingan dan sebagainya,” tambahnya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah stunting ini dibutuhkan peran banyak pihak, termasuk harus adanya intervensi gizi yang dilakukan Pemda atau menjadi program Pemerintah Provinsi Gizi.
“Biasanya program provinsi gizi itu memberikan makanan tambahan gizi. Ini dilakukan biasanya selama 30 hari hingga 3 bulan ke depan berupa bantuan tambahan makanan. Baru nanti dilihat perkembangannya,” lanjutnya.
Selain itu, kata dia, upaya yang juga bisa dilakukan dalam pencegahan stunting ini adalah Pemda harus berinovasi seperti salah satunya membuat Rumah Cegah Stunting (RCS) di wilayahnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin
