2 Jet Tempur F-18 Milik AS Mulai Intai Udara Venezuela, Terpantau Berputar 40 Menit di Atas Teluk Minyak
Reporter
Rabu, 10 Desember 2025 / 8:44 pm
Jet tempur F-35 melakukan atraksi dalam ajang tahunan Wings Over Houston Airshow di Bandara Ellington, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat. Foto: Xinhua/Song Qiong.
WASHINGTON, TELISIK.ID - Dua jet tempur F-18 milik Amerika Serikat terpantau berputar di atas Teluk Venezuela, memicu perhatian publik regional di tengah meningkatnya ketegangan Washington dan Caracas terbaru.
Dua jet tempur F-18 milik Amerika Serikat terdeteksi memasuki wilayah udara Venezuela pada Selasa (9/12/2025) dan berputar selama kurang lebih 40 menit di kawasan Teluk Venezuela. Pergerakan pesawat tempur tersebut terpantau jelas melalui layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24 dan ramai dipantau ribuan warganet Venezuela secara daring.
Berdasarkan data pelacakan, kedua jet melintas di ujung utara Danau Maracaibo, tepat di antara wilayah La Guajira di Negara Bagian Zulia dan kota Coro, ibu kota Negara Bagian Falcon. Zulia dan Falcon dikenal sebagai dua wilayah strategis yang menjadi pusat utama sektor energi Venezuela, terutama produksi minyak.
Laporan tersebut menyebutkan, dua F-18 itu terbang membentuk pola menyerupai dasi kupu-kupu di atas teluk, dengan ketinggian sekitar 7.620 meter. Danau Maracaibo sendiri memiliki luas sekitar 12.950 kilometer persegi dan dikenal sebagai salah satu perairan terbesar di benua Amerika.
Baca Juga: Unik: Pria China Raih Sertifikat JLPT N2 hanya Nonton 4.545 Film Dewasa Jepang
Kawasan ini juga disebut menjadi pusat cadangan minyak yang menampung sekitar 150 miliar barel minyak mentah.
Penerbangan jet tempur AS itu berlangsung kurang dari 161 kilometer di timur laut Maracaibo, kota terbesar kedua di Venezuela yang juga menjadi lokasi Pangkalan Udara Rafael Urdaneta, salah satu basis militer udara utama negara tersebut di wilayah barat.
Di tengah situasi tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam wawancara dengan Politico pada Senin (8/12) kembali menolak untuk menutup kemungkinan pengerahan pasukan AS ke Venezuela.
“Saya tidak ingin menyertakan atau mengesampingkan. Saya tidak mau membicarakan hal itu. Saya tidak ingin bicara dengan Anda soal strategi militer," ujarnya, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (10/12/2025).
Trump sebelumnya juga menegaskan bahwa militer AS akan memulai operasi darat yang menargetkan jaringan pengedar narkoba di kawasan Karibia “dalam waktu dekat.” Pernyataan itu dinilai sejumlah pihak berpotensi meningkatkan eskalasi ketegangan antara Washington dan Caracas.
Sejak September, Pentagon dilaporkan telah melakukan setidaknya 22 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di wilayah Karibia dan Samudra Pasifik timur. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 87 orang di atas kapal-kapal yang menjadi sasaran.
Baca Juga: Rp 177 Triliun Aset Rusia jadi Taruhan Baru Inggris untuk Ukraina, Amerika Cs Tersinggung
Washington juga telah mengerahkan sekitar belasan kapal perang, termasuk kapal induk USS Gerald R. Ford, serta sekitar 15.000 personel militer ke kawasan Laut Karibia yang memiliki garis pantai cukup luas dengan Venezuela. Kehadiran militer AS dalam skala tersebut disebut belum pernah terjadi dalam tiga dekade terakhir.
Sejumlah anggota parlemen di Gedung Capitol AS mempertanyakan apakah operasi pemberantasan narkotika benar-benar menjadi satu-satunya motif di balik pengerahan besar tersebut. Mereka juga menyoroti aspek legalitas serangan militer AS di kawasan Karibia.
Di sisi lain, Presiden Venezuela Nicolas Maduro berulang kali mengecam langkah Washington. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai upaya menggulingkan pemerintahannya serta memperluas pengaruh militer AS di kawasan Amerika Latin
Maduro menilai aktivitas militer AS di sekitar wilayah Venezuela sebagai bentuk tekanan politik yang terus berulang. (Xinhua)
Penulis: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS