Unik: Pria China Raih Sertifikat JLPT N2 hanya Nonton 4.545 Film Dewasa Jepang

Merdiyanto , telisik indonesia

Senin, 08 Desember 2025

0 dilihat

Jakku Song dapat sertifikat JLPT N2 hanya dengan nonton 4.545 film dewasa Jepang. Foto: Repro Kaori Nusantara.

SHANGHAI, TELISIK.ID - Sebuah cerita unik dari China menjadi viral di media sosial setelah seorang pria bernama Jakku Song mengaku berhasil menguasai bahasa Jepang tanpa pelatihan formal apa pun. Rahasianya? Menonton sebanyak 4.545 film dewasa Jepang (AV) sepanjang hidupnya.  

Song, yang tinggal di Shanghai, lulus Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) level N2, tingkat yang setara dengan kemampuan masuk universitas atau sekolah vokasi di Jepang.  

Level ini memerlukan penguasaan sekitar 1.000 kanji, 6.000 kosakata, serta kemampuan mendengar, membaca, dan berbicara dalam konteks sehari-hari atau profesional.

Dalam video YouTube-nya yang telah ditonton lebih dari 930.000 kali, Song menampilkan sertifikat N2-nya sambil bercanda "pingsan" karena "kelelahan", dilansir dari raddit.com, Minggu (7/12/2025).

Ia berterima kasih kepada guru-gurunya seperti aktris AV terkenal Sola Aoi dan Tsukasa Aoi, yang katanya mengajarinya bahasa sehari-hari melalui dialog dalam film.

Baca Juga: Unik: Pulau Heimaey Islandia Berbentuk Gajah, Mirip Zunesha dari Serial Anime One Piece

"Awalnya hanya untuk hiburan, tapi lama-kelamaan saya meniru cara bicara mereka dan hafal kosakata," ujarnya sambil tertawa.

Song, yang mendeskripsikan dirinya di Instagram sebagai Pangeran lelucon kotor, Gentleman terakhir Asia, dan Hentai paling lembut di China, sering membagikan konten humor dewasa dalam bahasa Jepang, dilansir dari mustsharenews.com, Minggu (7/12/2025).

Baca Juga: Program Pendidikan AI Pertama di China Resmi Diluncurkan dengan Kurikulum Paling Unik

Videonya mendapat 32.000 like dan lebih dari seribu komentar, dengan netizen memuji keberhasilannya.

Cerita Song bukan hanya lucu, tapi juga menginspirasi banyak orang untuk mencoba metode belajar unik.

Pakar bahasa Jepang menyarankan untuk mengombinasikannya dengan sumber formal agar lebih seimbang, tapi tak bisa dipungkiri motivasi adalah kunci utama. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS