Awalia Terbantu JKN Lawan Lupus dan Gagal Ginjal
Reporter
Selasa, 04 Maret 2025 / 9:49 pm
Awalia, remaja putri yang harus menjalani cuci darah selama delapan bulan karena lupus dan gagal ginjal. Foto: Ist.
KENDARI, TELISIK.ID – Awalia Wulandari (21) telah menjalani cuci darah selama delapan bulan terakhir akibat komplikasi dari penyakit autoimun lupus yang dideritanya sejak usia 17 tahun.
Perjalanan panjang Awalia untuk mendapatkan perawatan medis menjadi lebih ringan berkat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang menanggung seluruh biaya pengobatannya.
Sang ibu, Erni (41), mengisahkan bagaimana Awalia pertama kali didiagnosis lupus dan harus menjalani pengobatan intensif selama tiga tahun.
Kondisi kesehatannya pernah memburuk dan menyebabkan gangguan pada ginjalnya, sehingga ia harus menjalani cuci darah secara rutin.
“Awalnya, kami harus ke Makassar untuk mendapatkan layanan cuci darah. Selama dua tahun, kami bolak-balik ke sana sebelum akhirnya bisa mendapatkan layanan cuci darah di Kendari,” ungkap Erni.
Meski harus menjalani pengobatan dalam jangka panjang, Erni bersyukur karena tidak mengalami kendala dalam akses layanan kesehatan.
Baca Juga: 457 Guru Honorer di Sultra Diusulkan Jadi PPPK Penuh Waktu, Ini Rekomendasi DPRD
Proses rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ke rumah sakit selalu berjalan lancar tanpa hambatan.
“Saya sangat bersyukur. Selama ini, layanan kesehatan yang kami terima sangat baik. Dari awal kami peserta mandiri, tapi sekarang kami mendapatkan bantuan iuran dari pemerintah. Ini benar-benar meringankan beban kami, dan kualitas layanan yang diberikan tetap sama, tidak ada perbedaan,” tuturnya.
Salah satu momen yang paling diingat Erni adalah ketika kondisi Awalia tiba-tiba drop dan harus segera dibawa ke rumah sakit.
Saat itu, ia sempat khawatir karena belum sempat membayar iuran JKN, tetapi status kepesertaan Awalia tetap aktif karena telah masuk dalam segmen penerima bantuan iuran (PBI).
“Saat itu saya pikir kartu JKN Awalia tidak aktif karena kami belum membayar iuran. Tapi ternyata, ia sudah masuk sebagai penerima bantuan dari pemerintah. Jadi, semua biaya pengobatan tetap ditanggung tanpa ada biaya tambahan sama sekali,” tutur Erni.
Sejak pertama kali menjalani cuci darah hingga saat ini, Erni mengaku tidak pernah mengeluarkan biaya sedikit pun untuk pengobatan anaknya.
Ia juga merasa terbantu dengan berbagai kemudahan yang diberikan oleh program JKN dalam mengakses layanan kesehatan.
“Rujukannya lancar, tidak ada hambatan. Semua proses pengobatan yang kami jalani sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan Awalia,” katanya.
Selain itu, Erni juga mengapresiasi pelayanan di rumah sakit tempat anaknya dirawat. Menurutnya, para perawat yang ramah serta dokter yang selalu siap membantu membuat mereka merasa lebih nyaman dalam menjalani perawatan.
“Perawatnya ramah, dokternya selalu siap membantu, sehingga kami merasa benar-benar diperhatikan. Ditambah lagi, rumah sakit yang nyaman membuat kami benar-benar merasakan ketenangan selama menjalani perawatan di sini,” tambahnya.
Erni berharap program JKN terus berjalan dan semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis jangka panjang seperti anaknya.
Baca Juga: STIKES Pelita Ibu Kendari Buka Penerimaan Mahasiswa Baru TA 2025-2026
“Semoga pelayanan program JKN terus meningkat dan akses ke layanan kesehatan semakin mudah bagi masyarakat. Program ini sangat membantu, terutama bagi keluarga seperti kami yang harus rutin mendapatkan pengobatan,” harapnya.
Keberlanjutan program JKN menjadi harapan banyak pasien dan keluarganya yang menggantungkan akses kesehatan mereka pada jaminan sosial ini.
Dengan semakin meningkatnya inovasi dan kualitas layanan, program ini terus menjadi harapan bagi banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
Dalam perjalanan panjang ini, Erni juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan sejak dini.
“Menjaga pola makan, menjalani gaya hidup sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis di kemudian hari,” saran Erni.
Ia berharap kisah perjuangan putrinya, Awalia, dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih menghargai kesehatan. (D-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS