Awas, Ada Sampo Palsu Mirip Merek Terkenal yang Beredar Sudah 3 Tahun
Reporter
Sabtu, 01 Januari 2022 / 4:50 pm
BANTEN, TELISIK.ID - Polda Banten berhasil mengungkap produksi sampo dan minyak rambut palsu di wilayah Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Ribuan renteng saset sampo dan minyak rambut palsu menggunakan merek terkenal seperti Pantene, Clear, Sunsilk, Dove, Head and Shoulder serta Gatsby itu disita dari pabrik milik HL (28), warga Medan, Sumatra Utara.
Produk sampo dan minyak wangi palsu tersebut rupanya sudah beredar di wilayah Banten, Palembang, hingga Lampung sejak tiga tahun lalu.
Sampo dan minyak rambut buatan HL dinilai sangat sulit dibedakan secara kasat mata karena identik dengan yang asli.
Kasubdit Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, Kompol Condro Sasongko, membeberkan cara membedakan antara sampo asli dan palsu.
Condro mengatakan, jika dilihat dari kemasan secara teliti, terlihat tidak rapi antara satu saset dengan saset lainnya dalam satu renteng.
"Kemasannya jika diliat dari sambungan antara saset kalau yang palsu tidak rapi, ada keliatan lobang, kalau asli rapat," kata Condro kepada wartawan di Mapolda Banten dilansir Kompas.com, Sabtu (1/1/2022).
Dilansie Tempo.co, Kepala bidang Humas Polda Banten, Ajun Komisaris Besar Shinto Silitonga mengatakan, pengungkapan produksi serta peredaran sampo dan gel rambut palsu ini diawali adanya informasi dari masyarakat. Setelah diselidiki ditemukan sampo palsu itu dijual di salah satu warung di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
"Pengembangan ke gudang produksi yang ada di Kecamatan Pakuhaji," kata Shinto.
Baca Juga: Waspada DBD, Segera Ketahui Gejala Demam Berdarah pada Anak
Menurut Shinto dalam gudang produksi tersebut ditemukan mesin produksi sampo palsu, bahan baku, dan kemasan palsu.
Dalam rangkaian penggeledahan, kata Shinto, penyidik menemukan beragam merek terkenal seperti, Gatsby, Sunsilk, Dove, Clear, juga Head and Shoulder.
Baca Juga: Ali Mazi Imbau Masyarakat Bantu Pemerintah Cegah Penularan COVID-19 Varian Omicron
“Merek ini sering ditemukan di warung dan toko kecil, secara kasat mata sulit untuk dibedakan mana yang palsu dan asli,” kata Shinto. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin