Lapa-Lapa Ubi Makanan Khas Masyarakat Buton Selatan
Reporter
Rabu, 21 Juni 2023 / 4:25 pm
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Lapa-Lapa Ubi, sebuah makanan pokok khas dari Buton Selatan, Sulawesi Tenggara yang makin mendapat sorotan dengan kelezatannya yang unik.
Sedikit berbeda dengan lapa-lapa pada umumnya yang terbuat dari beras ketan merah, lapa-lapa ubi ini terbuat dari ubi yang dibaluri santan dan gula merah sehingga menghasilkan rasa manis dan gurih dalam setiap gigitan.
Dilansir dari gudangilmuku.com, kata lapa berasal dari bahasa wolio yang berarti lipat, hal tersebut merujuk pada proses pembuatan lapa-lapa yang dilipat kemudian dibungkus dengan janur atau dalam bahasa Buton disebut Bale.
Baca Juga: Tradisi Kande-Kandea Warnai Festival Pilumeano We'e Masyarakat Bola Buton Selatan
Proses pembuatan lapa-lapa ubi dimulai dengan memilih ubi jalar berkualitas tinggi yang kemudian dikupas, dicuci, dan dihaluskan. Selanjutnya, adonan ubi diolah bersama dengan santan kelapa dan gula merah secukupnya. Pengadukan dilakukan secara perlahan untuk mencapai tekstur yang lembut dan kental.
"Kalau lapa-lapa ubi dimakan tanpa lauk pun tetap enak, kalau mau pakai lauk juga bisa tergantung selera saja," ucap seorang warga Buton Selatan, Erwin, Rabu (21/6/2023).
Lapa-lapa ubi merupakan salah satu panganan wajib bagi masyarakat Buton Selatan, terlebih lagi pada hari istimewa seperti lebaran, hajatan, acara adat, festival dan berbagai acara besar lainnya.
Baca Juga: Desa Wisata Wasuemba Kabupaten Buton, Kaya Peninggalan Sejarah dan Pantai Indah
Tidak hanya dinikmati oleh masyarakat setempat, lapa-lapa ubi juga menarik minat wisatawan yang datang berkunjung ke Buton Selatan.
"Saya kalau ke Buton Selatan apalagi pas acara adatnya suka cari lapa-lapa ubi, karena enak dan unik rasanya tapi sekarang sudah jarang yang buat, jadi pas acara adat saja baru bisa makan," ucap salah seorang penikmat lapa-lapa ubi, Nanti.
Makanan khas seperti lapa-lapa ubi ini tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengenal dan melestarikan budaya kuliner tradisional sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakat Buton. (A)
Penulis: Sofi Insan Wardani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS