Mistik: Lokasi Asli KKN Desa Penari Terungkap, Bikin Merinding
Reporter
Jumat, 27 Mei 2022 / 4:39 pm
BANYUWANGI, TELISIK.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkap lokasi asli film KKN di Desa Penari yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Cerita menyeramkan dan merinding itu dibagikan oleh Erick melalui Instagramnya belum lama ini. Dalam video singkat itu, dia berbincang dengan Sudirman, pengelola dan penjaga Rowo Bayu atau tempat wisata di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Menurut Sudirman, cerita horor di balik film KKN di Desa Penari benar terjadi di kawasan Rowo Bayu. Kejadian menyeramkan berujung malapetaka dialami enam mahasiswa ketika kuliah kerja nyata di sana.
Kejadian itu juga tercatat secara detail mulai hari hingga tanggal persisnya oleh Kepala Desa Bayu ketika para mahasiswa melakukan KKN.
Ini nyata, ada enam mahasiswa dari Surabaya KKN pada 2008," kata Sudirman kepada Menteri Erick.
Dari enam mahasiswa itu ada dua orang yang menjalin asmara lalu meninggal. Pasangan kekasih tersebut sebelumnya menjelajahi kawasan Rowo Bayu, tempat mereka melakukan KKN.
Namun, pasangan tersebut sudah melewati batas daerah Rowo Bayu.
"Agak ke utara. Nah, di situ mereka bertemu seseorang yang mengajak mampir ke rumahnya," ujar Sudirman.
Baca Juga: Mistik: Benarkah Larangan Keluar Maghrib Bisa Diculik Setan? Ini Penjelasannya
Setibanya di rumah tersebut, pasangan kekasih diberi suguhan makanan oleh pemilik tempat tinggal.
"Pulangnya mereka diberi bingkisan yang dibungkus rapi pakai kertas koran dan disimpan di dalam tas," lanjutnya.
Mereka kemudian pulang ke Rowo Bayu bertemu dengan teman-temannya di sebuah tempat. Di sana pasangan itu bercerita tentang Desa Penari yang harus didatangi.
“Teman-temannya lalu protes tidak percaya karena di sana tidak ada desa,” ungkapnya.
Kedua mahasiswa itu ngotot ada Desa Penari dengan memperlihatkan bukti bingkisan yang diberikan orang saat dijumpai mereka. Namun, saat dibuka, mereka dikejutkan dengan isinya yang ternyata bukan makanan melainkan kepala kera yang baru dipotong.
"Mahasiswa yang bawa bungkusannya itu langsung pingsan," tuturnya.
Lelaki yang membuka bingkisan itu meninggal beberapa hari kemudian.
"Teman perempuan yang pergi bersama lelaki itu meninggal sebulan kemudian," bebernya.
Sudirman juga menunjukkan bukti lain dengan memperlihatkan sumur dan lokasi lain di Rowo Bayu untuk meyakinkan bahwa cerita Kepala Desa Bayu benar.
Foto sumur yang diperlihatkan itu sepintas mirip seperti di film KKN di Desa Penari.
Melansir CNNIndonesia.com, Film KKN di Desa Penari masih belum kehilangan magnetnya jelang sebulan penayangan. Film ini masih beredar luas di berbagai bioskop meski telah resmi menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Posisi film KKN di Desa Penari sebagai film terlaris sepanjang masa terus menguat dengan perolehan penonton yang bertambah dan kini mencapai 8,1 juta tiket terjual.
Baca Juga: Lika Liku Kehidupan Seorang Gadis yang Jadi Mualaf Diam-Diam
Film yang diangkat dari kisah horor viral ini menembus angka 8.101.223 penonton dalam 25 hari tayang. Diperkirakan, film berbujet lebih dari Rp 15 miliar ini telah mengantongi pendapatan box office sebesar Rp 324 miliar bila satu tiket penonton seharga Rp 40 ribu.
Perolehan KKN di Desa Penari ini datang dari penayangan di studio Cinema XXI sebesar 50 persen, CGV sebesar 24 persen, Cinepolis sebanyak 13 persen, dan bioskop lainnya sebesar 11 persen. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin