Mistik: Tidur Nyenyak Berubah Mimpi Buruk, Teror Kuntilanak Ganggu Dua Buruh di Rumah Dinas Lama

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 09 Oktober 2025  /  2:35 pm

Cerita Horor dua pekerja bangunan, diteror kuntilanak saat nginap ke rumah dinas kosong Semarang. Foto: Repro Bacakoran.

SEMARANG, TELISIK.ID - Malam pertama yang seharusnya menjadi waktu istirahat bagi dua pekerja bangunan, Iwan dan Surono, berubah menjadi pengalaman tak terlupakan saat keduanya tinggal di sebuah rumah dinas kosong di kawasan Plamongan, Semarang.

Cerita horor itu bermula ketika mereka mendapat proyek renovasi rumah dan harus menginap sementara di rumah dinas lurah yang sudah lama tak berpenghuni.

Surono menceritakan, sejak awal dirinya dan Iwan sudah mendapat izin dari pemilik rumah untuk menempati rumah dinas tersebut.

“Kebetulan rumah dinas itu kan kosong dan jaraknya tak jauh dari tempat kita kerjakan proyek. Pemilik rumah yang mau kita renov juga sudah izin, bahwa kita sementara tidur di situ,” ujarnya, dikutip dari Jawapos, Kamis (9/10/2025).

Ketika pertama kali masuk ke rumah dinas itu, kondisi bangunannya tampak kotor dan berdebu. Barang-barang bekas berserakan di setiap sudut ruangan, namun satu kamar di bagian depan masih bisa dipakai untuk tidur.

“Kamarnya ada dua, satu yang tidak banyak barang-barang itu di bagian depan,” kata Surono, yang akrab disapa Ono.

Rumah dinas tersebut menghadap ke lapangan sepak bola, dengan sisi sampingnya berupa lahan kosong penuh pepohonan dan semak-semak. Setelah menaruh tas, mereka membersihkan kamar agar lebih nyaman untuk ditempati.

Saat malam tiba, keduanya pun beristirahat lebih awal karena keesokan harinya harus memulai pekerjaan renovasi.

Baca Juga: Atlet Angkat Berat Rebeka Koha Memeluk Islam, Dicap Penghianat dan Bangkit Kembali di Panggung Internasional

Sekitar pukul 12 malam, Surono terbangun karena mendengar suara ketukan di jendela. “Jam 12-an malam kalau gak salah, saya denger jendela kamar itu ada yang ngetuk, tok…tok…tok…tok,” ungkapnya.

Ia sempat curiga ada orang di luar, tapi setelah mengintip, tidak ada siapa pun. “Jendela kan gak pakai gorden, jadi saya langsung intip dari dalam itu gak ada apa-apa,” sambungnya.

Karena tak menemukan hal aneh, Surono memutuskan kembali tidur. Namun, menjelang pukul tiga dini hari, giliran Iwan yang mendengar suara serupa, bahkan lebih keras.

“Kalau gak salah jam 3, saya sampai kebangun jendela ada yang kayak nggedor-nggedor jendela, brak…brak…brak,” tutur Iwan. Ia pun langsung mendekati jendela, tapi tetap tidak menemukan siapa pun. Hanya saja, di kaca terlihat seperti ada bekas tanah menempel.

Keesokan paginya, mereka tak lagi mendengar suara aneh. Namun, malam kedua justru menjadi puncak dari pengalaman misterius mereka. Seusai bekerja seharian, keduanya beristirahat lebih cepat.

Iwan tertidur lelap, sementara Surono masih terjaga hingga tengah malam. Saat itulah suara tangisan perempuan terdengar sayup dari luar jendela.

“Ada suara perempuan nangis di luar jendela, saya dengerin aja, biarin. Tapi suara nangis berubah jadi suara perempuan ketawa,” kata Ono menggambarkan suasana malam itu.

Awalnya ia mengabaikan suara itu, namun suara tangisan terdengar lagi dan lagi. Karena merasa terganggu, Surono akhirnya keluar rumah untuk mencari sumber suara tersebut.

“Saya cari keluar rumah, mengelilingi rumah dari depan, samping, dan belakang tapi gak ada apa-apa. Terus karena jengkel, sebelum masuk rumah saya bilang udah gak usah ganggu-ganggu orang tidur, kita capek orang kerja,” katanya.

Belum sempat masuk, tiba-tiba terdengar bunyi kerikil jatuh di lantai teras. “Waktu mau masuk, ada yang ngelempar kerikil, jatuh persis di depan saya,” ujarnya.

Surono pun refleks menoleh ke arah halaman, dan saat itulah matanya terpaku pada sosok di atas pohon sekitar dua meter dari tanah.

Baca Juga: Misteri Kerajaan Emas Wentira di Sulawesi, Konon Dihuni Ruh Soekarno hingga Nyi Roro Kidul

“Tahu gak mas, waktu tubuh saya balik ke arah halaman rumah, saya lihat di atas pohon yang gak terlalu tinggi sekitar dua meteran, ada kuntilanak sedang duduk membelakangi saya,” ujarnya pelan.

Ia menggambarkan sosok itu memakai baju putih kekuningan, dengan rambut panjang hingga sepinggang, tangan dan jari-jari kurus berwarna kuning pucat, sementara kakinya menjuntai dan terayun pelan.

Bukannya takut, Surono malah berbicara pada sosok itu. “Saya maju beberapa langkah dan waktu itu ngomong, oooh ini yang suka nangis sama ketawa itu, udah gak usah ganggu-ganggu lagi, pergi sono,” katanya.

Anehnya, sesaat setelah ia mengucapkan kalimat itu, sosok kuntilanak tersebut tiba-tiba menghilang begitu saja. Sejak malam itu, mereka tak pernah lagi mendengar suara tangisan atau ketukan di jendela.

“Gak tahu ya kenapa, setelah saya bilang gitu terus gak pernah ada aneh-aneh lagi, mungkin hantunya takut sama saya yak haha,” tutur Surono sambil tertawa kecil mengenang kejadian menyeramkan yang ia alami bersama Iwan di rumah dinas tua tersebut. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS