Pejabat di Muna Wajib Tanam Jagung, Pemda Siapkan Dana

Sunaryo

Reporter Muna

Jumat, 05 Januari 2024  /  4:32 pm

Plt Bupati Muna, Bachrun Labuta bersama Kadis TPHP, La Ode Anwar Agigi. Foto: Sunaryo/Telisik

 

MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Daerah (Pemda) Muna tahun 2024 ini memfokuskan pengembangan tanaman jagung kuning.

 

Pejabat dan staf di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) pun diwajibkan untuk menanam jagung. Pemda yang akan menyiapkan dananya.

 

"Kalau ada pejabat yang tidak mau menanam jagung, kita ganti," tegas Plt Bupati Muna, Bachrun Labuta, Jumat (5/1/2024).

 

Untuk program pengembangan jagung, ia sudah membahas bersama Bupati, LM Rusman Emba pada Juli 2023 lalu. Mereka sepakat mengalokasikan dana di APBD 2024. Karena saat ini APBD telah selesai di evaluasi, makanya ia akan menghadap Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto agar anggarannya bisa disetujui.

 

"InsyaAllah, pekan ini saya menghadap Pj gubernur," timpalnya.

 

Nantinya, bila program itu sudah berjalan, jam kerja ASN di kantor dikurangi hanya sampai pukul 14.00 Wita. Sisa waktu itulah yang bisa dimanfaatkan untuk menanam dan merawat jagung.

 

Program itu dilakukan dalam rangka penanganan inflasi, kemisikinan ekstrem, lapangan kerja baru, sekaligus untuk mendukung pabrik jagung di Desa Bea, Kecamatan Kabawo.

 

"Kita memberi contoh pada masyarakat, bahwa bertani jagung ini sangat menjanjikan untuk meningkatakan perekonomian," terangnya.

 

Untuk jagung yang ditanam nantinya, jenis hibrida yang bisa dikonsumi manusia dan pakan ternak. Jenis benih hibrida dipilih, karena diburu di pasaran dan harganya juga cukup mahal.

 

Sementara itu, Kadis Tanaman Pangang Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Muna, La Ode Anwar Agigi menyambut baik program Plt bupati itu. Pihaknya telah menyusun kebutuhan anggarannya dengan pola perluasan areal tanam dan intensifikasi.

 

Untuk perluasan lahan, perhektarnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 12,5 juta. Kemudian, untuk intensifikasi perhektarnya sebesar Rp 7 juta. Anggaran itu sudah termaksud benih dan pupuk.

 

"Estimasi produksi selama 4 bulan, 6 ton perhektarnya," sebutnya. (B)

 

Penulis: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

TOPICS