Pemkot Kendari Diminta Tinjau Harga Sembako di Pasar Tradisional
Reporter
Selasa, 21 April 2020 / 5:55 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Warga yang secara ekonomi lemah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mulai mengeluhkan lonjakan harga barang di pasar.
"Hampir seluruh harga kebutuhan sembako mengalami lonjakan yang signifikan. Kami selaku masyarakat yang ekonominya pas-pasan tentu merasakan beban yang begitu berat. Apalagi, dalam menghadapi Ramadan maka biaya kebutuhan pokok juga meningkat," kata Atira (50) warga Madonga Kota Kendari.
Kepada telisik.id, Atira menuturkan, naiknya harga sembako yang dijual pedagang dalam sepekan terakhir sudah tak wajar, karena sebagian ada yang naik diatas 20 sampai 40 persen seperti, beras, gula pasir, minyak goreng, tahu, tempe, ikan basah, telur dan termasuk gula merah.
Karena itu kata dia, pemerintah setempat diharapkan melakukan pemantauan harga yang dijual pedagang, karena akan menjadi beban ekonomi masyarakat pra sejahtera apa lagi saat sekarang di tengah wabah COVID-19.
"Pemerintah harus segera turun tangan untuk menstabilkan harga yang naik. Jika harga mahal maka daya beli masyarakat juga akan tidak terjangkau di tengah pandemi virus COVID19,” keluh Atira yang setiap harinya berbelanja di Pasar Basah Mandonga Kendari, Selasa (21/4/2020).
Baca juga: Tidak Pakai Masker, Warga Dilarang Melintas di Perbatasan
Atira menambahkan, harga kebutuhan lain yang paling terasa yakni bawang merah dan cabe merah, gula pasir, minyak goreng, telur dan beras Rp10.000 per kilogram (kg) dari harga sebelumnya hanya Rp8.500 per kg.
Sementara itu, Sutra salah seorang pedagang di pasar Mandonga Kendari mengakui jika harga kebutuhan pokok naik drastis semenjak sepakan terakhir.
"Kami terpaksa menjual dengan harga mahal karena bila dijual murah maka pedagang pasti merugi," ungkapnya.
Ia mengatakan, jauh sebelumnya telah memprediksi akan terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok jelang datangnya Ramadan. Kemungkinan besar, harga kebutuhan pokok ini akan mengalami pergerakan hingga menjelang hari Lebaran.
"Permintaan masyarakat semakin tinggi setiap momen Ramadan hingga Lebaran, sementara pasokan yang kita dapatkan juga terbatas sehingga menjadi pemicu naiknya harga kebutuhan pokok," tutupnya.
Reporter: Dul
Editor: Sumarlin