Pertamina Bakal Hentikan Jual Premium dan Pertalite

Muhammad Israjab

Reporter

Rabu, 17 Juni 2020  /  10:23 pm

Pertamina mengungkapkan bahwa BBM jenis premium dan pertalite menyumbang polusi udara, sehingga Pertamina berencana menyetop penjualannya. Foto: PT. Pertamina

KENDARI, TELISIK.ID - Kabarnya PT Pertamina sedang mempertimbangkan, untuk menyetop penjualan bahan bakar minyak jenis Premium dan Pertalite yang selama ini banyak dipakai oleh masyarakat.

Dasarnya adalah regulasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK tentang keputusan nomor 20 tahun 2017, yang membahas soal batas aman penggunaan bahan bakar berdasarkan Research Octane Number (RON).

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati beralasan bahwa pencemaran lingkungan menjadi salah satu faktor utama, yang mendasari adanya pertimbangan tersebut.

“Ada regulasi KLHK, yang menetapkan bahwa untuk menjaga polusi udara, ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi, nanti yang kami prioritaskan adalah produk yang ramah lingkungan," ujarnya, dikutip dari VIVA Otomotif, Rabu (17/6/2020).

Dari aturan KLHK, dijelaskan bahwa jenis bahan bakar minyak yang masuk dalam klasifikasi ramah lingkungan adalah yang memiliki spesifikasi minimal RON 91, dengan kandungan sulfur maksimal 50 particle per million.

Baca juga: Risiko Terkena Corona, Dokter Ini Anjurkan Tidak Bermain Gawai di KRL

Sementara untuk BBM mesin diesel, ambang batas terendahnya adalah Cetane Number 51.

Dari berbagai jenis BBM yang dijual Pertamina saat ini, ada tiga produk yang klasifikasinya di bawah dari aturan tersebut. Yakni Pertalite dengan RON 90, Premium RON 88 dan Solar CN 48.

Saat ini pihak Pertamina masih terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait hal tersebut.

Sebab, harga jual BBM menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi masyarakat.

“Kami akan terus mendorong masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan. Jadi, kami akan dorong ke arah produk yang lebih bagus. Feasibility BBM ramah lingkungan bakal kami tambah, untuk kebaikan anak dan cucu kita ke depannya,” tuturnya.

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Sumarlin