Presiden Jokowi Ajak Semua Pihak Optimis Hadapi Resesi

Marwan Azis

Reporter Jakarta

Rabu, 19 Oktober 2022  /  4:29 pm

Presiden Jokowi (tengah) ketika membuka acara TEI ke-37 di ICE, BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (19/10/2022). Foto : Setpres

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengajak semua pihak untuk tetap optimistis dalam menghadapi ketidakpastian dan krisis global (resesi) karena sejumlah indikator perekonomian berada pada posisi yang baik.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai City (BSD City), Tangerang, Banten, Rabu (19/10/2022).

“Kita semuanya harus tetap optimis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap. Silakan negara-negara lain, negara kita harus tetap optimistis. Tetapi memang harus waspada, harus hati-hati karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa,” ujarnya.

Di tengah resesi yang mengancam sejumlah negara, perekonomian Indonesia pada kuartal II-2022 masih dapat tumbuh sebesar 5,44 persen.

Baca Juga: Respon Kasus Gangguan Ginjal Akut, DPR Minta Pemerintah Gencarkan Edukasi

“Kita patut bersyukur bahwa di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah resesi, Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Ini wajib kita syukuri. Kita termasuk negara yang memiliki growth/pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya,” ujarnya.

Dari segi inflasi, pada bulan Agustus inflasi di tanah air masih terkendali pada angka 4,6 persen sementara kuartal II 4,9 persen. Tingkat inflasi Indonesia juga relatif lebih baik dari sejumlah negara di dunia.

“Karena kenaikan BBM kemarin inflasi naik sedikit 5,9 persen, masih bisa kita kendalikan,” ujarnya.

Rasa optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga ditunjukkan oleh lembaga internasional.

Presiden Jokowi pun mengutip ucapan Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.

“Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina, Managing Director-nya IMF, titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu, sehingga trust/kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik,” ucapnya.

Presiden juga menyampaikan keyakinannya perekonomian Indonesia mampu tumbuh di atas lima persen.

Baca Juga: Bertemu Wakil PM Singapura, Ma'ruf Amin Bahas Penguatan Kerja Sama Termasuk Ekonomi Syariah

“Saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5 [persen] atau di atas 5,4 [persen]. Karena angka-angka yang kita lihat, neraca dagang kita bulan yang lalu masih surplus 5,7 persen, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen. Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik. Tetapi sekali lagi, dalam kondisi yang sangat-sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya,”tuturnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan optimis Indonesia bisa melewati resesi ekonomi global.

Ia menyampaikan neraca perdagangan, Indonesia berhasil mencatatkan surplus selama kurun waktu 29 bulan.

“Dari Januari-September surplus kita mencapai 39,8 miliar Dolar AS. Ini jumlah yang tidak sedikit,” ujarnya. (C)

Penulis: Marwan Azis

Editor: Kardin