Sektor Jasa Keuangan Sultra Tumbuh Positif dan Stabil Meski Ada Kontraksi Ekonomi di Triwulan III 2024

Siti Nabila

Reporter

Rabu, 11 Desember 2024  /  7:47 pm

Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha saat paparkan materi. Foto: Nabila/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai sektor jasa keuangan di wilayah Sultra tumbuh positif dan stabil hingga Desember 2024, meskipun ada kontraksi ekonomi pada triwulan III 2024. Kinerja sektor jasa keuangan mengalami peningkatan secara year on year (YoY).

Hal ini disampaikan oleh Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha, dalam acara Bincang Jasa Keuangan (Bijak) dan media gathering yang digelar OJK Sultra di Kendari, Rabu (11/12/2024).

Bismi menjelaskan bahwa pada triwulan III 2024, perekonomian Sultra mengalami kontraksi dari 5,54 persen pada triwulan sebelumnya menjadi 5,24 persen.

Baca Juga: OJK Sultra: Guru dan Korban PHK Paling Rentan Terjerat Pinjol Ilegal

Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 4,95 persen YoY.

“Meskipun ada kontraksi dari 5,54 persen menjadi 5,24persen, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara tetap positif dan stabil, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional,” ujar Bismi.

Dalam hal sektor perbankan, Bismi menyebutkan bahwa Sultra mengalami kontraksi Yoa untuk Aset dan dana pihak ketiga (DPK), masing-masing sebesar -4,57 persen dan -9,35 persen.

Namun, perkembangan DPK di beberapa wilayah menunjukkan kontribusi yang signifikan, dengan Kota Kendari sebagai pusat ekonomi dan keuangan utama di provinsi ini.

Kendari tercatat memiliki total DPK sebesar Rp 19,43 triliun atau 60,53 persen dari total DPK Sultra. Bau-Bau dan Kolaka mengikuti dengan total DPK masing-masing sebesar Rp 3,86 triliun (12,05 persen) dan Rp 3,83 triliun (11,95 persen).

Baca Juga: Jadwal KMP Bahteramas Periode Desember Rute Kendari-Langara

Bismi juga menjelaskan bahwa penurunan DPK disebabkan oleh penarikan dana yang cukup besar oleh masyarakat, terutama pada periode kampanye pemilu di Sultra. Namun, meskipun ada kontraksi pada DPK, sektor kredit menunjukkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan sebesar 13,79 persen.

“Tingginya penyaluran kredit konsumtif menunjukkan peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan mempercepat perputaran uang di sektor-sektor terkait kebutuhan konsumtif,” jelas Bismi.

Dengan perkembangan ini, OJK Sultra optimistis bahwa sektor jasa keuangan di wilayah ini akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah. (C)

Penulis: Siti Nabila

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS