Sultra Masuki Peralihan Musim Pancaroba, Masyarakat Diimbau Waspada

Iradat Kurniawan

Reporter Buton

Jumat, 14 Agustus 2020  /  8:46 pm

Suasana musim pancaroba. Foto: google

KENDARI, TELISIK.ID - Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau.  

Masa pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan yang sangat deras/lebat yang disertai petir, guntur dan angin kencang.

"Saat ini seluruh daerah di Sulawesi Tenggara telah memasuki musim kemarau, walaupun belum berada pada puncaknya," jelas Senior Prakirawan pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra), Faisal Habibi, Jumat (14/8/2020).

Olehnya itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dalam menghadapi musim kemarau tahun ini.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Kendari Terus Naik, 26 Orang Lagi Terpapar

"Informasi tentang kondisi cuaca terupdate harus terus dipantau. Apalagi untuk daerah khususnya di daerah kepulauan seperti di Kabupaten Wakatobi gelombang bisa mencapai dua setengah meter," paparnya.

Katanya, potensi kekeringan ekstrim bisa terjadi di sebagian wilayah Sultra, seperti di Bombana dan kebakaran di Kolaka yang ditandai oleh tingginya suhu yang melanda dua kabupaten tersebut.

Lebih lanjut katanya, fenomena "kemarau basah" yang melanda Kota Kendari akhir-akhir ini disebabkan oleh kelembaban udara yang mencapai 70-90 derajat Celcius.

"Itu sehingga mengakibatkan pesisir timur Kota Kendari masih diguyur hujan," pungkasnya.

Reporter: Iradat Kurniawan

Editor: Kardin