UM Kendari Gandeng TMP UK dan ASRA Bahas Risiko Sistemik Lingkungan serta Keanekaragaman Hayati
Reporter
Senin, 09 Desember 2024 / 6:44 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bekerja sama dengan TMP UK dan Accelerator for Systemic Risk Assessment (ASRA) menggelar lokakarya bertajuk "Keanekaragaman Hayati dan Risiko Sistemik" pada Senin (9/12/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, tenaga kependidikan, perwakilan perusahaan, serta instansi pemerintah dan lembaga nonpemerintah yang ada di Sultra.
Rektor UM Kendari, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Nurdin, M.Sc., IPU., ASEAN Eng., menegaskan perlunya pendekatan kolaboratif dalam mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi oleh Sultra.
“Sulawesi Tenggara memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan sumber daya alam yang melimpah. Namun, pesatnya ekspansi industri pertambangan menghadirkan risiko besar terhadap keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Nurdin menilai bahwa kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan lembaga internasional seperti TMP UK dan ASRA merupakan kunci dalam menemukan solusi terhadap permasalahan lingkungan.
“Kemitraan ini adalah langkah nyata untuk melindungi keanekaragaman hayati dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan sinergi global,” ujarnya.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa tantangan global dapat diatasi dengan sinergi kuat antara ilmu pengetahuan, kebijakan, dan keterlibatan masyarakat,” tambah Nurdin.
Dalam sesi utama lokakarya, Ivana Ema Pavkova, perwakilan dari TMP UK, menjelaskan peran TMP dalam menganalisis isu-isu lingkungan, sosial, dan keamanan yang terkait dengan perubahan iklim jangka pendek.
Ivana mengatakan bahwa banyak data penting mengenai perubahan iklim yang belum tersedia, terutama data yang dapat memproyeksikan kondisi lingkungan dalam 6-10 tahun ke depan.
Ivana juga menegaskan bahwa perubahan iklim, persaingan sumber daya, dan hilangnya keanekaragaman hayati merupakan risiko yang saling berkaitan dan harus ditangani secara terpadu.
Pada tahun 2023, TMP memperkenalkan ASRA sebagai respons terhadap kebutuhan penanganan risiko sistemik secara holistik. ASRA bertujuan untuk menyederhanakan proses penilaian risiko sistemik dan menyelaraskan strategi mitigasi di berbagai sektor.
Sulawesi dipilih sebagai lokasi percontohan karena keunikan geofisiknya, tingginya keanekaragaman hayati, serta tantangan lingkungan yang dihadapi, seperti dampak dari ekspansi tambang nikel dan perkebunan kelapa sawit.
Baca Juga: Warga Lepo-Lepo Kendari Gotong Royong Bersihkan Lingkungan Pasca Banjir
Dokumen dan lokakarya ini, menurut Ivana, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bersama mengenai risiko sistemik yang dihadapi Sulawesi.
“Fokus kami bukan hanya pada keanekaragaman hayati, tetapi juga pada dampak sosial, ekonomi, dan politik yang muncul akibat degradasi lingkungan,” ujarnya.
Ivana pun mengajak untuk memberikan masukan terhadap analisis yang telah disusun guna memastikan langkah-langkah mitigasi yang lebih tepat sasaran.
Kehadiran berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi hingga perwakilan pemerintah, menegaskan pentingnya kerja sama multipihak dalam menangani risiko sistemik. (C-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS