Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae Minta KSOP Batalkan Pelayaran jika Kapal Tak Layak
Reporter
Sabtu, 02 Agustus 2025 / 8:16 pm
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae (tengah berkacamata), didampingi Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran (kanan), saat meninjau kapal-kapal yang berada di pelabuhan Feri Kendari-Wawonii, Sabtu (2/8/2025). Foto: Gede Suyana Sriski/Telisik
KENDARI, TELISIK.ID - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, meminta Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) membatalkan pelayaran jika kondisi kapal tidak layak dan melebihi kapasitas jumlah penumpang.
Permintaan ini disampaikan Ridwan Bae saat menghadiri sosialisasi keselamatan pelayaran dan pembagian jaket pelampung (life jacket) kepada kapal-kapal tradisional di pelabuhan Feri Kendari-Wawonii, Sabtu (2/8/2025).
Sosialisasi tersebut diadakan oleh KSOP Kendari dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulawesi Tenggara serta dihadiri Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran.
Ridwan Bae mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bahaya selama pelayaran.
Baca Juga: MAN IC Kendari, Madrasah di Tengah Hutan yang Ukir Prestasi Nasional dan Internasional
Pembagian jaket pelampung merupakan bagian dari upaya mitigasi, meskipun ia berharap jaket tersebut tidak pernah digunakan.
?"Harapan saya jaket pelampung ini tidak akan pernah dipakai, yang artinya tidak pernah (terjadi) kecelakaan dalam pelayaran. Tetapi mengantisipasi saja dan menunjang kenyaman dan keselamatan," ujar Ridwan Bae.
Mantan Bupati Muna ini meminta pihak KSOP harus bersikap tegas dalam hal pengawasan, terutama terkait kondisi kapal dan muatan.
Ridwan Bae juga mengimbau kepada para seluruh nakhoda agar selalu waspada dan memperhatikan setiap titik lemah kapal sebelum berlayar.
"Jika kondisi kapal tidak layak serta muatan penumpang berlebih, pelayaran harus dibatalkan. Koordinasi dengan BMKG juga penting, terutama bagi kapal-kapal tradisional yang rentan terhadap perubahan cuaca," tegas Ridwan Bae.
Sementara itu, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, mengatakan nelayan, awak kapal, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan kelompok yang sangat bergantung pada transportasi laut.
Karena itu, ia mendorong peningkatan kesadaran kolektif terkait pentingnya prosedur keselamatan dalam pelayaran.
Baca Juga: Kawasan MTQ Kendari Jadi Tempat Favorit Warga untuk Berolahraga
Siska juga mengumumkan rencana pemerintah kota untuk memberikan perlindungan ketenagakerjaan kepada 20.000 nelayan melalui program BPJS Ketenagakerjaan pada tahun mendatang.
"Kami Pemerintah Kota Kendari sudah mencanangkan program untuk pemberian bantuan BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat kita yang nelayan, kurang lebih hampir 20.000. Insya Allah tahun depan akan direalisasikan,” ujar Siska.
Dalam wawancara dengan awak media, Kepala KSOP Kendari, Rahman, menjelaskan bahwa pihaknya membagikan 300 jaket pelampung secara simbolis kepada lima perwakilan kapal tradisional.
"Jadikanlah penggunaan life jacket sebagai standar operasional dalam pelayaran, bukan sebatas formalitas saja," pinta Rahman.
Momentum ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat budaya keselamatan pelayaran di Kota Kendari, serta menumbuhkan kepedulian kolektif dalam mewujudkan perairan yang aman dan terjaga bagi seluruh lapisan masyarakat. (A)
Penulis: Gede Suyana Sriski
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS