Anak Pesantren Ancam Aniaya Orang Tuanya

Thamrin Dalby

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2020  /  7:34 pm

Suasana petugas bersama Ibu AD. Foto: Thamrin Dalby/Telisik.

KENDARI, TELISIK.ID - Hanya dikarenakan bermain game online, seorang anak yang sedang liburan dari salah satu  pasantren di Jawa hendak menganiaya kedua orang tua kandungnya sendiri.

Bahkan seluruh saudaranya pun sering dianiaya dan diancam. Hingga seisi rumah menjadi resah dan menghindar.

AD (15), warga Kecamatan Mandonga Kota Kendari, pada Jumat dini hari, nyaris diamankan oleh satuan Polsek Mandonga, atas laporan sepupunya Ivan, dikarenakan telah mengancam dan hendak memukul Ibu kandungnya sendiri.

Usai menerima laporan tersebut, pihak aparat langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mendapati AD terduduk diam di rumanya. Sedangkan Ibu AD, terduduk sambil menangis dan meminta tolong agar petugas segera mengamankan anaknya karena dirinya sudah dicekik dan diancam dengan pisau.

Baca juga: Pemkot Kendari Segera Miliki Mesin PCR

"Tolong saya Pak, amankan Anak saya, tadi saya dicekik dan diancam pake pisau. Dan bukan saya saja, Bapaknya juga pernah dia tantang untuk berkelahi dan semua saudaranya juga selalu dia pukul. Hingga semuanya tidak ada yang betah di rumah ini hingga semua pergi mengungsi," tutur Ibu AD, Jumat (23/10/2020).

Sang Ibu merasa bingung terhadap kelakuan anaknya, menurutnya, AD selama ini baik dan pendiam juga penurut. Namun katanya, setelah dua tahun lebih di sekolahkan di pesantren di Jawa. Sifat Anaknya berubah derastis.

"Dia selalu menguji badannya, dia pukul pake kayu atau benda tajam, katanya untuk kebal," jelas Ibu AD.

Sementara, saat AD hendak diamankan ke Polsek, Ad tidak mau dan menyuruh petugas agar Ibunya saja yang dibawa ke Polsek Mandonga.

Baca juga: Raperda Detail Tata Ruang Teluk Kendari Mulai Dibahas

Namun setelah petugas mencoba berkomunikasi, AD mengaku, semenjak di pasantren dirinya sering melakukan rafalan di dalam kamar.

"Saya kalau habis belajar sering di kamar dan membaca rafalan dengan menggunakan media air untuk diminum dan dimandikan. Supaya kebal," jelasnya.

Sementara Kapolsek Mandonga AKP I Ketut Arya Wijanarka membenarkan kejadian tersebut.

"Memang benar telah terjadi pengancaman dan percobaan penganiayaan seorang anak yang masih di bawah umur terhadap kedua orang tuanya serta saudaranya. Namun berdasarkan analisa lapangan, diduga AD mengalami syok mental dan mengarahkan agar orang tuanya untuk membawa AD di rumah sakit jiwa untuk di terapi," jelasnya. (B)

Reporter: Thamrin Dalby

Editor: Kardin

TOPICS