Banjir Rendam Dua Desa di Tabalong Kalsel, 72 Rumah Terdampak
Reporter Jakarta
Senin, 04 Oktober 2021 / 1:11 pm
TABALONG, TELISIK.ID - Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan (Kalsel) merendam dua desa yakni Desa Muang dan Desa Namun yang terletak di Kecamatan Jaro.
Peristiwa ini terjadi dipicu intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya sungai di dua desa tersebut pada Sabtu (2/10/2021), pukul 04.00 Wita.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong melaporkan, sebanyak 72 unit rumah terdampak atas peristiwa ini, dengan rincian 37 rumah di Desa Muang dan 35 rumah di Desa Namun.
Abdul Muhari, Ph.D, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyampaikan, saat terjadi banjir, tinggi muka air berkisar 50 - 100 sentimeter.
"Berdasarkan kondisi terkini, Senin (4/10/2021), pukul 05.00 WIB, banjir sudah mulai berangsur surut dan cuaca terpantau berawan," ungkap Muhari, Senin (4/10/2021).
Dikatakan, BPBD Tabalong juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan monitoring dan pendataan di lokasi kejadian. Hal ini bertujuan untuk menjadi acuan untuk pengambilan langkah sebagai tindakan percepatan penanganan banjir.
Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Hantam Luwu, Tiga Orang Masih Dalam Pencarian
Baca Juga: Kerahkan Dua Helikopter, Tim Reaksi Cepat Berhasil Padamkan Kebakaran Lahan di Kampar
Berdasarkan analisis InaRisk, Kabupaten Tabalong merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 12 kecamatan berada pada potensi tersebut.
Menyikapi prakiraan cuaca wilayah Kalimantan Selatan, BMKG telah merilis mengenai peringatan dini mengenai waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang/sore hari di wilayah Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Kotabaru, dan sekitarnya.
"Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi," tandasnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali