BUMN Bagi-Bagi Suntikan Dana Rp 44 Triliun Anggaran 2025 ke 16 Perusahaan Plat Merah
Reporter
Kamis, 11 Juli 2024 / 1:16 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025. Sebesar Rp 44 triliun ini akan dialokasikan kepada 16 perusahaan pelat merah.
Menurut Erick Thohir, langkah ini adalah perbaikan lima tahun terakhir yang kini dibiayai dari capaian dividen. Selama lima tahun terakhir, PMN telah terserap lebih dari 90 persen dengan penyerapan optimal pada 2023 dan 2024.
Mayoritas PMN (89 persen) dialokasikan untuk penugasan pemerintah, termasuk program listrik desa, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, infrastruktur dan konektivitas seperti LRT, jalan tol, dan pelabuhan, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (11/7/2024).
Setiap fraksi memberikan catatan sebelum persetujuan. PDIP menolak pemberian PMN untuk PT Danareksa sebesar Rp 2 triliun dan Perumnas sebesar Rp 1 triliun. Namun, usulan PMN untuk 16 BUMN akhirnya disetujui.
Fraksi meminta Menteri BUMN memastikan PMN digunakan secara produktif, efektif, dan efisien untuk peningkatan kinerja korporasi BUMN sesuai prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Berikut adalah daftar 16 BUMN yang menerima PMN tahun anggaran 2025:
Baca Juga: Lowongan Kerja: BUMN Butuh Lulusan D3 Semua Jurusan, Ini Link Daftarnya
1. PT Hutama Karya (Persero) Rp 13,86 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera fase 2 dan 3.
2. PT Asabri Rp 3,61 triliun untuk perbaikan permodalan.
3. PT PLN (Persero) Rp 3 triliun untuk program listrik desa.
4. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)/IFG Rp 3 triliun untuk penguatan permodalan KUR.
5. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI Rp 2,5 triliun untuk pengadaan kapal baru.
6. PT Bio Farma (Persero) Rp 2,21 triliun untuk fasilitas capex baru.
7. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Rp 2,09 triliun untuk pembangunan Tol Jogja - Bawen dan Solo - Jogja.
8. PT Wijaya Karya (Persero) Rp 2 triliun untuk perbaikan struktur permodalan.
9. PT Len Industri (Persero) Rp 2 triliun untuk modernisasi dan peningkatan kapasitas produksi.
10. PT Danareksa (Persero) Rp 2 triliun untuk pengembangan usaha.
11. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Rp 1,8 triliun untuk pengadaan trainset baru.
12. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food Rp 1,62 triliun untuk modal kerja program CPP.
13. PT PP (Persero) Rp 1,56 triliun untuk penyelesaian proyek Jogja - Bawen dan KIT Subang.
14. Perum DAMRI Rp 1 triliun untuk penyediaan bus listrik.
15. Perumnas Rp 1 triliun untuk penyelesaian persediaan perumahan.
16. PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA Rp 976 miliar untuk pembuatan kereta KRL.
Sebagai informasi, melansir tirto.id, pada periode 2019-2024, BUMN menyumbang dividen ke negara sebesar Rp 279,8 triliun. PMN yang disuntikkan negara pada periode yang sama senilai Rp 226,1 triliun.
Baca Juga: Proyek Kementerian BUMN di Sumatera Utara Bikin Jalan Rusak
Selain dividen, BUMN turut berkontribusi dalam penerimaan negara melalui PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Ini menunjukkan peran penting BUMN dalam mendukung ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program.
Anggota fraksi PDIP, Haris Turino, menyampaikan dukungan terhadap pemberian PMN kepada BUMN, mengingat kontribusi signifikan mereka. Dukungan ini menunjukkan komitmen untuk mendukung kinerja BUMN lebih baik ke depan.
Anggota fraksi Gerindra, Mohamad Haekal, berharap suntikan modal negara ini memberikan hasil setimpal di periode mendatang. Program atau proyek yang diusulkan BUMN menyangkut hajat hidup orang banyak, mencerminkan kepentingan publik yang luas.
Sektor-sektor yang mendapat perhatian mencakup transportasi umum, ketahanan pangan, ketahanan negara, industri obat-obatan, dan pengembangan usaha masyarakat kecil melalui Jamkrindo dan Askrindo. Infrastruktur juga menjadi fokus utama.
Dalam mendukung program KUR, BUMN karya berperan penting dalam pembangunan yang infrastruktur. Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan BUMN dalam mengembangkan sektor-sektor strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS