Cara Meraih Khusyuk dalam Ibadah dan Doanya
Content Creator
Minggu, 01 Desember 2024 / 6:39 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Khusyuk dalam ibadah menjadi impian setiap Muslim sebagai bentuk kesempurnaan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Meski tidak mudah, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencapainya.
Khusyuk dapat diraih dengan memahami makna ibadah, menjaga kebersihan fisik dan tempat ibadah, serta mengatur waktu dengan baik agar ibadah dilakukan dengan tenang.
Dilansir dari muslim.or.id, secara bahasa khusyu’ berarti as-sukuun (diam/tenang) dan at-tadzallul (merendahkan diri). Sifat mulia ini bersumber dari dalam hati yang kemudian pengaruhnya terpancar pada anggota badan manusia.
Imam Ibnu Rajab berkata: “Asal (sifat) khusyu’ adalah kelembutan, ketenangan, ketundukan, dan kerendahan diri dalam hati manusia (kepada Allah Ta’ala).
Tatkala Hati manusia telah khusyu’ maka semua anggota badan akan ikut khusyu’, karena anggota badan (selalu) mengikuti hati, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia”.
Maka ketika hati seseorang khusyuk, maka seluruh anggota tubuhnya pun ikut khusyuk. Pendengaran, penglihatan, kepala, wajah, dan semua anggota badannya menjadi selaras dalam ketaatan.
Imam Ibnul Qayyim berkata: “Para ulama sepakat mengatakan bahwa khusyu’ tempatnya dalam hati dan buahnya (tandanya terlihat) pada anggota badan".
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan”.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa ilmu yang tidak bermanfaat memiliki konsekuensi buruk, di antaranya hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak terkendali, dan doa yang tidak terkabul.
Imam Ibnu Rajab al-Hambali berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa ilmu yang tidak menimbulkan (sifat) khusyu’ dalam hati maka ini adalah ilmu yang tidak bermanfaat”.
Hadits ini menegaskan bahwa salah satu buah manis dari menuntut ilmu yang bermanfaat adalah tercapainya kekhusyukan dalam ibadah.
Imam al-‘Ala-i berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menguhubungkan antara memohon perlindungan (kepada Allah Ta’ala) dari ilmu yang tidak bermanfaat dan dari hati yang tidak khusyu’, (maka) ini mengisyaratkan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah yang mewariskan sifat khusyu’ (dalam diri manusia)”.
Khusyu' merupakan buah paling manis dari ilmu yang bermanfaat, namun, ini adalah hal pertama kali diangkat oleh Allah Ta’ala dari muka bumi ini. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Abu Darda Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, yang artinya:
“Yang pertama kali diangkat (oleh Allah) dari umat ini adalah sifat khusyu’, sehingga (nantinya) kamu tidak akan melihat lagi seorang yang khusyu’ (dalam ibadahnya)”.
Cara agar Shalat Khusyuk
Dalam rangka menjalankan ibadah shalat yang berkualitas, kita sebagai hamba Allah semestinya mengusahakan untuk melaksanakannya dengan penuh kekhusyukan.
Menurut Syekh Izzuddin Syekh Izzuddin bin Abdissalam dalam kitab Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, cara khusyuk adalah menggunakan kaidah likulli maqamin maqalun. Setiap gerakan dalam shalat memiliki bacaan dan makna yang harus kita hayati dengan sungguh-sungguh.
Syekh Izzuddin menjelaskan yang artinya:
Orang yang shalat diperintahkan menghayati makna setiap ayat al-Qur’an yang dibacanya. Bila saat itu ia membaca ayat tentang ancaman (bagi yang durhaka), maka akan berbuah rasa takut kepada-Nya. Jika ayat yang dibaca mengandung janji pahala kebaikan, maka ia optimis mendapatkannya.
Allah berfirman: Apakah orang yang beribadah tengah malam, sujud dan berdiri karena takut azab akhirat dan mengharap rahmat Tuhannya, sama seperti orang yang bermaksiat kepada Allah dengan kekufuran atau maksiat lainnya.
Dilansir dari NU Online, beberapa cara untuk mencapai kekhusyukan dalam shalat antara lain:
Langkah pertama untuk mencapai kekhusyukan adalah menjaga mata dan telinga. Kedua indera ini merupakan pintu utama yang langsung terhubung dengan hati kita.
Kedua, membaca ta'awudz dan surat An-Nas sebelum shalat.
Ketiga, tekad dan keinginan yang kuat.
Baca Juga: Bacaan Doa dan Amalan Ampuh Menjadi Rujukan Cepat Bertemu Jodoh
Doa agar sholat khusyuk
Sebagai bagian dari upaya kita untuk meraih kekhusyukan dalam shalat, membaca doa khusus juga sangat dianjurkan.
Artinya: Ya Allah, semoga Engkau memberi pertolongan kepada kami untuk bisa selalu ingat (zikir) kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.
Selain doa di atas Anda juga bisa mempraktekkan doa ini yang artinya:
Ya Rabb, anugerahkanlah rasa ketenangan (tumakninah) dan khusyuk dalam shalat kami.
Setelah berusaha sekuat tenaga untuk khusyuk dalam shalat, namun hasilnya belum sesuai harapan, jangan berkecil hati. Kekhusyukan adalah buah dari kesabaran dan keistiqomahan dalam beribadah.
Dengan melatih terus-menerus untuk menyatukan hati dan pikiran, maka kehadiran hati dalam setiap gerakan shalat akan menjadi kebiasaan. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS