Remaja Putri Sulawesi Tenggara Jelajahi 3 Negara Dalam Konferensi Internasional

Gede Suyana Sriski, telisik indonesia
Minggu, 17 Agustus 2025
0 dilihat
Remaja Putri Sulawesi Tenggara Jelajahi 3 Negara Dalam Konferensi Internasional
Vitri Melda Yanti mewakili Sulawesi Tenggara jelajahi tiga negara dalam konferensi internasional. foto: Gede Suyana Sriski/Telisik

" Remaja putri asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Vitri Melda Yanti (24), layak menjadi contoh bagi generasi muda lainnya karena ia menjelajahi tiga negara dalam konferensi internasional "

KENDARI, TELISIK.ID – Remaja putri asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Vitri Melda Yanti (24), layak menjadi contoh bagi generasi muda lainnya karena ia menjelajahi tiga negara dalam konferensi internasional.

Vitri Melda Yanti, kelahiran Sendang Mulya Sari, kali ini berbagi pengalamannya mengikuti program International Youth Connection (IYC) yang diselenggarakan di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Dalam perjalanannya, ia tidak hanya memperluas wawasan dan jejaring internasional. Namun, Vitri juga sekaligus mengajak pemuda-pemudi Indonesia untuk tak ragu mengambil peluang pengembangan diri lewat forum internasional.

Konferensi IYC adalah program kepemudaan berskala global yang bertujuan menghubungkan pemuda Indonesia dengan pemuda dari berbagai negara.

Program ini mendorong kolaborasi internasional melalui perpaduan pengetahuan ilmiah, kearifan lokal, dan ekspresi budaya.

Baca Juga: Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Petugas Upacara HUT ke-80 RI di Sentra Meohai Kendari

Terbuka untuk umum, IYC ditujukan bagi pemuda usia 15–30 tahun dari berbagai latar belakang, seperti pelajar, mahasiswa, hingga anggota komunitas yang siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

“Program ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan potensi diri, memperluas jejaring, dan melihat dunia dari perspektif yang lebih luas,” ujar Melda, Minggu (17/8/2025).

Untuk mendaftar, calon peserta cukup mengisi formulir melalui link pendaftaran yang tersedia di akun media sosial resmi @iyconnection.official. Proses seleksi terdiri dari tahapan administrasi, pembuatan video kreatif, hingga wawancara.

Melda membagikan kiat-kiat agar lolos seleksi, terutama jika ingin meraih jalur Fully Funded (pembiayaan penuh) atau Partial Funded (pembiayaan sebagian).

Ia mengungkapkan, peserta harus maksimal di setiap tahap seleksi, mulai dari menyiapkan dokumen pendukung, membuat scientific paper sesuai tema, hingga memproduksi video yang kreatif dan berdampak.

“Percaya diri saat wawancara itu penting. Dan jangan lupa, aktif membagikan konten pendaftaran di media sosial juga bisa jadi nilai tambah,” ungkapnya.

Melda menekankan bahwa keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris atau masalah biaya seharusnya tidak menjadi penghalang untuk menggali potensi diri jika ingin mengikuti program tersebut.

“Jangan minder hanya karena belum mahir berbahasa Inggris atau terkendala biaya. Di sini kita belajar bersama dan bahkan dibimbing untuk mengajukan sponsor,” tambahnya.

Ia mengajak seluruh anak muda, khususnya di Sulawesi Tenggara, untuk aktif mencoba berbagai program yang dapat memperluas relasi dan menggali potensi diri.

“Sekecil apa pun kemampuan kita, jika dijalani dengan tekun dan percaya diri, pasti bisa memberi dampak positif, baik untuk orang lain maupun untuk kemajuan daerah,” kata Melda sambil berbagi tips.

Melda menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah agar lebih aktif mendukung kegiatan kepemudaan yang berdampak positif seperti IYC.

“Dukungan moril dan materil dari pemerintah sangat dibutuhkan. Ketika pemuda diberi ruang untuk tumbuh dan berpikir kritis, hal itu akan menjadi modal penting dan investasi jangka panjang bagi kemajuan daerah,” urainya.

Tak hanya peserta, panitia dan penyelenggara juga merasakan semangat dan energi positif dari program ini. Kusyai, salah satu panitia IYC Batch 2, menyampaikan kesan mendalamnya terhadap proses kegiatan.

Baca Juga: Ini Jadwal Film Horor Spesial HUT ke-80 RI di Bioskop Kendari

“Perjalanan dalam program IYC Batch 2 kemarin ternyata jauh lebih menyenangkan dan luar biasa dari yang saya bayangkan. Antusiasme, semangat, dan persahabatan antar peserta menjadi pengalaman yang sangat berkesan,” ujar Kusyai.

Hal itu, menurut Kusyai, mendorong penyelenggara untuk terus mengembangkan program ini agar ke depan semakin baik.

Sementara itu, Bahal Siregar, selaku Presiden IYC, mengatakan bahwa program ini bukan hanya ajang seleksi dan perjalanan internasional, tetapi juga tempat membangun karakter pemuda yang tangguh dan berpikiran terbuka.

“Program ini dirancang untuk mewadahi pemuda dan menjadi perantara bagi mereka untuk mengembangkan pola pikir serta memperluas jejaring. Kami berupaya membentuk proses berpikir yang lebih sempurna agar pemuda mampu menghargai proses dan tidak mudah pantang menyerah,” jelas Bahal.

Saat ini, pendaftaran IYC Batch ke-3 masih dibuka hingga 20 Agustus 2025. (A)

Penulis: Gede Suyana Sriski

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga