Cyberbullying Marak, Pemkot Kendari Sambangi Pelajar
reporter
Selasa, 18 Oktober 2022 / 5:50 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Era digital yang bergerak cepat membawa dampak pada perilaku masyarakat bila tidak siap menghadapi perubahan jaman.
Maraknya kasus cyberbullying di kalangan pelajar membuat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Kendari, Siti Ganef mengadakan sosialisasi pencegahannya.
Kegiatan ini dilakukan menyusul maraknya tindakan cyberbullying yang banyak dilakukan oleh kalangan pelajar. Sosialisasi ini juga guna meningkatkan pemahaman kepada remaja tentang bahaya cyberbullying. Usia remaja merupakan usia yang labil dalam pergaulan sehingga sosialisasi bahaya cyberbullying penting dilakukan.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Kembali Meningkat, RSUD Kota Kendari Rawat 10 Pasien
Selain itu, memberikan materi sosialisasi ini akan bermanfaat bagi anak-anak remaja guna memilah hal-hal yang baik dan tidak boleh dilakukan yang mengarah ke cyberbullying pada rekan-rekannya.
Data KPAI pada 2022 terdapat 226 kasus kekerasan fisik, psikis, termasuk perundungan, cyberbullying sendiri bukan hanya kekerasan fisik tapi juga di dunia maya.
Beberapa cyberbullying yang sering dilakukan di kalangan remaja seperti mengirim email atau pun sms berisi ancaman, menyebarkan gosip hoaks, mencuri identitas, berbagi gambar dan video tanpa izin, membuat blog ataupun meme berisi keburukan seseorang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Kendari, Siti Ganef memaparkan, para siswa untuk melaporkan pada guru atau pun orangtua jika mendapatkan perlakuan yang kurang baik di lingkungan sekitar.
"Jika di lapangan, terjadi hal-hal yang kurang diinginkan atau mendapat perlakuan cyberbullying boleh melapor, jangan ditutup-tutupi," tuturnya, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: DPRD dan Pemkot Sepakat Tak Perpanjang Kontrak Pasar Mandonga oleh PT Kurnia
Kegiatan ini bertempat di SMPN 9 Kendari yang diwakili oleh Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kota Kendari, Makmur mengatakan, sosialisasi ini diharapkan bisa membuka pemikiran anak remaja untuk tidak melakukan cyberbullying baik secara langsung atau pun secara masif.
"Cyberbullying ini sebagai sinkronisasi penurunan cyberbullying di kalangan remaja Kota Kendari, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan meminimalisir cyberbullying yang sering dilakukan," tuturnya.
Wakil sekretaris SMPN 9 Kendari, Irma Hafid berharap, para siswa untuk selalu terbuka atas perlakuan cyberbullying. Secara umum praktik bullying dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni bullying fisik, bullying non-fisik dan bullying mental atau psikologis. (A)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin