Dinas Ketahanan Pangan Sultra Jaga Stabilisasi Harga dengan Jual Pangan Murah, Stok Beras Tersedia 140 Ribu Ton
Reporter
Senin, 09 Desember 2024 / 6:34 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sultra ini berlangsung selama dua hari, mulai dari 9 hingga 10 Desember 2024.
Pada kegiatan GPM kali ini, Dinas Ketahanan Pangan Sultra menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga subsidi yang lebih rendah dari harga pasar. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga komoditas pangan yang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto, mengatakan bahwa harga pangan seringkali melonjak menjelang Natal dan Tahun Baru, sehingga gerakan ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan mencegah inflasi.
Baca Juga: Mahasiswa Asal Papua Selatan di Kendari Diduga Dianiaya, Blokir Jalan dan Tuntut Keadilan
“Gerakan Pangan Murah (GPM) ini sudah dilakukan sebanyak 256 kali, dan pada tahun ini Sultra telah melaksanakan sebanyak 62 kali. Dengan adanya GPM, inflasi kita bisa terjaga dengan baik. Saat ini inflasi Sultra berada di angka 1,05, jauh di bawah angka inflasi nasional yang berkisar antara 1,5 hingga 3,5 persen,” jelas Ari Sismanto.
Sebagai bagian dari upaya menstabilkan pasokan pangan, Dinas Ketahanan Pangan Sultra juga menyediakan beras subsidi untuk 219.428 keluarga penerima manfaat di seluruh Sultra pada bulan Desember ini, dengan masing-masing menerima 10 kg beras.
Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan juga telah mendirikan kios-kios pangan di lima kabupaten di Sultra untuk mempermudah masyarakat mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau.
“Stabilisasi pasokan tidak hanya dilakukan melalui GPM, tetapi juga dengan intervensi distribusi, terutama dengan memfasilitasi transportasi pangan dari daerah surplus ke daerah yang mengalami defisit. Ini adalah bentuk intervensi pemerintah agar masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga yang wajar,” ujar Ari Sismanto.
Mengenai ketersediaan pangan di Sultra, Ari memastikan bahwa stok pangan, terutama beras, dalam kondisi aman. Saat ini, stok beras di Sultra mencapai sekitar 140.000 ton, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 4-5 bulan ke depan.
Baca Juga: Bapelkes Sulawesi Tenggara Fokus Pelatihan Berkualitas Meski Infrastruktur Kurang Mendukung
Selain itu, akan ada panen raya di beberapa wilayah dalam beberapa bulan ke depan, sehingga ketersediaan pangan di Sultra tetap terjaga.
“Untuk inflasi dan perkembangan harga pangan, kami mencatat adanya lonjakan harga bawang merah dan telur ayam di Kabupaten Bombana. Pada minggu ini, Bombana berada di posisi kelima nasional dengan lonjakan harga tertinggi. Kami segera melakukan intervensi untuk menurunkan harga tersebut,” lanjut Ari.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara GPM, Subaedi Toba, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sudah lebih dari 100 kali dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Sultra. Ia juga menyebutkan bahwa GPM ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Gerakan Pangan Murah ini sudah lebih dari 100 kali dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dan kami berharap dapat membantu masyarakat di Sultra dalam menghadapi kebutuhan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru,” jelas Subaedi. (B)
Penulis: Novita Sari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS