Era Pengembangan Jagung Kuning di Sultra Dimulai dari Muna
Reporter Muna
Kamis, 14 Januari 2021 / 7:05 pm
MUNA, TELISIK.ID - Bupati Muna, LM Rusman Emba terus menggenjot sektor pertanian. Tahun ini, Rusman memulainya dengan pengembangan jagung kuning yang dinilai akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sebagai langkah konkrit, mantan senator DPD-RI itu akan mendirikan pabrik jagung. Lokasinya, di Desa Bea, Kecamatan Kabawo di atas lahan seluas kurang lebih dua hektar. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan di APBD sebesar Rp 17 miliar.
"Insya allah, Pembangunannya dimulai tahun ini. Karena kita ingin menjadikan era pengembangan jagung di Sultra dimulai dari Muna," kata Rusman, Kamis (14/1/2021).
Pembangunan pabrik diprediksi akan selesai dalam jangka waktu setahun. Setelah itu, pabrik mulai akan beroperasi. Banyak manfaat yang didapat ketika pabrik berplat merah itu nantinya akan beroperasi. Dari segi pemberdayaan masyarakat, terbukanya lapangan kerja baru. Kemudian, petani jagung tidak kesulitan dalam memasarkan hasil panennya.
"Di pabrik itu, jagung-jagung dari petani akan dibeli sesuai harga pasaran," timpalnya.
Baca juga: Tribun Stadion Betoambari Terbakar
Selain itu, hadirnya pabrik itu juga akan berdampak pada aspek bisnis. Artinya, pabrik akan disewakan pada pihak ketiga, sehingga bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Target PAD dari pabrik itu sekitar Rp 4 miliar per tahun," sebutnya.
Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan (TPHP) Muna, La Ode Anwar Agigi menerangkan, pabrik yang dibangun dilengkapi dengan fasilitas berupa alat pengering multi guna (bisa jagung dan padi) dan alat pengolah lainnya.
"Kita harapkan, jagung Muna menjadi pusat kualitas ekspor di seluruh Indonesia," ujarnya.
Ia berharap masyarakat tidak ragu untuk menanam jagung. Karena Pemkab telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Duta Nusa Agribisnis (DNA) yang akan menyerap produksi petani.
"Untuk pasar, jangan ragu lagi. Telah ada perusahaan yang siap membuka pasar ekspor jagung kita," terangnya.
Dilain sisi juga, Pemkab telah bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI), sehingga petani nantinya tidak akan kesulitan dalam persolan modal.
"Petani bisa memanfaatkan KUR untuk pembelian bibit dan pupuk," timpalnya.
Trend pengembangan jagung kuning di Muna sangat baik. Produksi tahun 2019, mencapai 20 ton dengan nilai transaksi Rp 60 miliar. Setiap tahunnya, lahan yang digarap petani seluas 4.864 hektar. Tahun ini, lahan yang ditargetkan seluas 10.000 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan.
"Kita juga akan meningkatkan produksi panen dari 4,5 ton menjadi 7 ton per hektarnya," tukasnya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha