Friendster, Saingan Aplikasi Facebook Bakal Comeback

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Selasa, 30 Januari 2024  /  10:02 am

Media sosial Friendster yang telah berkembang di seluruh dunia sejak 2000-an awal dikabarkan bakal kembali. Foto: Kolase

KENDARI, TELISIK.ID - Media sosial Friendster yang telah berkembang di seluruh dunia sejak 2000-an awal, dikabarkan bakal kembali dalam waktu dekat.

Awal tahun 2024, Friendster menunjukkan tanda bakal 'hidup' lagi lewat portalnya yang kini kembali bisa diakses. Friendster sebelumnya memutuskan tutup karena kalah saing dengan media sosial lain seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Dilansir dari Viva.co.id, Friendster baru akan membawa pesona era awal jejaring sosial dengan kombinasi kontemporer. Menurut informasi, Friendster adalah media sosial yang lebih dahulu dikenal masyarakat Indonesia.

Media sosial tersebut dibuat programmer asal Kanada yang bernama Jonathan Abrams di tahun 2002. Menurut keterangan, nama Friendster diambil dari dua kata yaitu Friend yang berarti teman dan Napster.

Mengutip Linggaupos.disway.id, pada Juni 2008, Friendster sudah memiliki pengguna aktif bulanan yang mencapai 37,1 juta orang. Mayoritas pengguna Friendster ini berasal dari Asia, dan tercatat angka pengguna Asia mencapai 33 juta pengguna aktif bulanan.

Baca Juga: Google Bakal Hapus 17 Fiturnya Mulai 26 Januari 2024

Atas prestasinya tersebut, Friendster sempat memperoleh pendanaan hingga 50 juta US Dollar dari beberapa venture capital. Tidak lama kemudian, pamor situs web tersebut turun, dan Friendster dijual kepada perusahaan asal Malaysia bernama MOL Global pada 2009 dengan harga 40 juta US Dollar.

Setelah dijual, situs web tersebut berubah menjadi situs web gim online. Data-data kenangan pengguna media sosial tersebut per 31 Mei 2011 dihapus oleh pihak Friendster.

Baca Juga: Aplikasi Freelance Penghasil Cuan Anti Ribet

Seperti media sosial pada umumnya, Friendster memungkinkan penggunanya untuk berbagi konten dan membangun jejaring. Pengguna bisa berbagi video, foto, pesan, dan komentar dengan pengguna lain seperti halnya Facebook.

Perusahaan menghentikan layanannya pada 2015 karena alasan perkembangan lanskap dalam industri yang penuh tantangan, serta kurangnya keterlibatan komunitas online.

Friendster bisa dikatakan sebagai pionir media sosial karena sudah hadir lebih dahulu sebelum MySpace (2003), Hi5 (2004), Facebook (2004), dan situs jejaring sosial lainnya. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS