Gus Yahya Tunjuk Kiai dan Petinggi PBNU Selami Ketegangan NU-PKB

Ahmad Jaelani

Reporter

Senin, 29 Juli 2024  /  11:32 am

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, alias Gus Yahya menegaskan warga NU tidak hanya menjadi kader di PKB. Foto: Repro jawapos.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menunjuk dua petinggi organisasi untuk mendalami hubungan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan PBNU menyusul ketegangan antara dua organisasi dalam beberapa waktu terakhir.

Penunjukan ini diharapkan bisa mengurai konflik yang tengah memanas dan mengembalikan harmonisasi di antara keduanya.

Kiai Anwar Iskandar, satu-satunya orang yang tersisa dari para pendiri awal PKB, dan Amin Said Husni, Wasekjen pertama PKB, dipercaya untuk mengemban tugas ini. Keduanya dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman mendalam mengenai sejarah dan dinamika internal PKB.

"Dan dalam proses mereka akan terus berkomunikasi khususnya dengan Rais Aam, Kiai Miftachul Akhyar dan saya sendiri, sebagai ketua umum," kata Staquf, seperti dilansir dari cnnindonesia.com, Minggu (28/7/2024).

Ketegangan antara PBNU dan PKB meningkat setelah sejumlah pernyataan dari elit PKB dianggap melenceng dari prinsip awal pendirian partai. Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengaku prihatin dengan situasi ini dan menyarankan pembentukan tim lima atau semacam panitia khusus (Pansus) tentang PKB.

Baca Juga: LSM Israel di Balik Kunjungan Warga NU dan Bertemu Presiden Isaac Herzog

Langkah ini diambil sebagai upaya meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB ke pemilik sahnya, yakni PBNU.

Gus Ipul menegaskan pentingnya langkah ini untuk mencegah upaya sistematis yang dilakukan elit PKB guna menjauhkan partai dari struktural NU.

"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elit-elit PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul dalam keterangannya.

Baca Juga: PBNU Kutuk Pertemuan Lima Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog saat Konflik Berkecamuk di Gaza

Sementara itu, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan bahwa pendirian partainya tidak hanya untuk organisasi Nahdlatul Ulama (NU), tetapi untuk seluruh bangsa Indonesia.

Hal ini disampaikan saat memberikan pembekalan kepada seluruh anggota legislatif PKB dari beberapa provinsi dalam Sekolah Pemimpin Perubahan Wilayah 4 di Berastagi, Sumut.

"Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia," kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024). (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS