Hari Santri Nasional, PB NU Gelar Apel Akbar di Jombang

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Kamis, 20 Oktober 2022  /  4:53 pm

Panglima Kodam V Brawijaya, Mayjen TNI Nuchahyanto (berseragam loreng) saat menerima Panitia Peringatan 100 Tahun NU dan Hari Santri dari jajaran PWNU Jawa Timur yang dipimpin, KH Marzuki Mustamar dan Ketua Panitia perhelatan seabad NU, KH Abdus Salam Shohib. Foto: Ist

SURABAYA, TELISIK.ID - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menggelar apel  serentak yang akan digelar dalam waktu dekat.

Apel serentak merupakan salah satu rangkaian Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2022. Nantinya dalam apel tersebut, akan diikuti seluruh cabang se-Indonesia dan akan dipusatkan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

"Ada banyak agenda terkait dengan 100 Tahun NU. Kami mempersiapkan Halaqoh dan Seminar. Seperti Halaqah Tafsir Kebangsaan, Halaqoh Ibu Nyai Inspiratif, dan  kegiatan lainnya yang menunjang maraknya pelaksanaan momentum bersejarah NU memasuki abad kedua tersebut," tutur Ketua Panitia perhelatan seabad NU, KH Abdus Salam Shohib saat bertemu Pangdam V Brawijaya di Surabaya, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: Jadi Saksi Rusuh Kanjuruhan, Ketum PSSI Datangi Polda Jawa Timur

Pria yang juga juga cucu Pendiri NU, KH Bisri Syansuri (Rais Aam PBNU 1970-1981) mengatakan, hubungan antara ulama dan kiai pesantren, terjadi bukan hanya sekarang. Dalam sejarah perjuangan, ulama pesantren selalu bergandengan tangan dengan TNI dan Polri.

"Termasuk pada saat Perang Kemerdekaan Indonesia pada era 1945-1949. Sejak Perang 10 November 1945 di Surabaya, hingga perlawanan terhadap agresi militer Belanda pada 1947 dan 1948," jelasnya.

Bahkan, kata kyai Salam dalam catatan sejarah nama Brawijaya yang tercantum, pada pembentukan Kodam di Jawa Timur merupakan usulan KH Mahrus Aly Lirboyo (Almaghfurlah, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri) di masa setelah masa revolusi fisik perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Menurutnya, antara santri tergabung dalam Barisan Hizbullah dan bara kiai tergabung dalam Barisan Sabilillah.

"Mereka itulah yang secara organik melakukan perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dan berperan mengisi kemerdekaan hingga sekarang," jelasnya.

Sedangkan, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto menceritakan kedekatan TNI dengan santri. Seperti saat ini sedang berlangsung Putaran Final Liga Santri Piala KSAD.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 143 Kendaraan Listrik Dipakai Pelaksanaan KTT G20

"Alhamdulillah, sejak 10 tahun terakhir banyak santri masuk TNI. Ketika melalui tes psikologis mereka yang alumni pondok pesantren dapat nilai baik dan di atas rata-rata," tuturnya.

Bahkan kata Nurchahyanto, telah menjadi kebijakan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, untuk merekrut santri lulusan dari pondok pesantren dimaksudkan agar bergabung menjadi prajurit TNI.

"Seorang santri lulusan pondok pesantren diyakini bisa mengajarkan ilmu agama yang baik kepada masyarakat maupun TNI, serta mengajarkan agar cinta kepada bangsa dan negara Indonesia," tutupnya. (B)

Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin