Ilmuwan Ungkap Usia Matahari Tinggal Segini
reporter
Selasa, 08 November 2022 / 8:56 am
PARIS, TELISIK.ID - Ilmuwan memprediksi umur matahari. Sama seperti planet lain, matahari sebagai pusat tata surya tentu memiliki fase dan masa bersinarnya.
Prediksi dan teori yang menggambarkan kehancuran matahari juga sudah banyak diinformasikan oleh para ilmuwan. Salah satunya adalah proses matinya matahari yang diakhiri ketika pusat tata surya itu berubah menjadi nebula planeter, sebuah cangkang yang terbentuk dari gas bercahaya dan gelembung debu.
Melansir Esa.int, Gaia mengambil pembacaan yang sangat akurat dari kecerahan nyata bintang, seperti yang terlihat dari bumi, dan warnanya. Mengubah karakteristik pengamatan dasar itu menjadi sifat intrinsik sebuah bintang.
Orlagh Creevey, Observatoire de la Cte d'Azur di Prancis, dan kolaborator dari Unit Koordinasi 8 Gaia, bertanggung jawab untuk mengekstrak parameter astrofisika tersebut dari pengamatan Gaia.
Dengan usia sekitar 4,57 miliar tahun, matahari saat ini berada di usia paruh baya, saat bahan bakar hidrogen habis di intinya, dan perubahan dimulai dalam proses fusi.
Baca Juga: Prodi PPKn USN Kolaka Kerja Sama UHO dan UNM Tingkatkan Kualitas Pendidikan
"Kami memperkirakannya akan membengkak menjadi bintang raksasa merah, turunnya suhu permukaan dalam proses tersebut. Bagaimana tepatnya ini terjadi, tergantung pada seberapa banyak massa yang dikandung sebuah bintang dan komposisi kimianya," ungkap Orlagh dikutip dari Esa.int.
Mengutip Britannica.com, Gaia adalah satelit Badan Antariksa Eropa (ESA) yang menyediakan pengukuran posisi dan kecepatan yang sangat akurat untuk lebih dari satu miliar bintang . Diluncurkan pada 19 Desember 2013, oleh roket Soyuz dari Kourou, Guyana Prancis .
Dilansir dari Detik.com, suhu permukaan matahari sekitar 6000K. Tim Orlag menganalisis semua data Gaia untuk mendapatkan sampel bintang yang benar-benar murni dengan pengukuran resolusi tinggi.
Dengan menganalisis semua data yang tersedia dan menggambar diagram Hertzsprung-Russell (HR), mereka menentukan bagaimana suhu dan kilau matahari akan bervariasi saat matahari makin dewasa.
Orlagh dan rekannya menyaring sampel untuk menunjukkan bintang-bintang yang memiliki massa dan komposisi kimia yang sama dengan matahari. Karena mereka membiarkan usianya berbeda, bintang-bintang yang mereka pilih akhirnya membuat garis melintasi diagram HR yang mewakili evolusi matahari kita dari masa lalunya ke masa depannya.
Baca Juga: Fenomena Hari Ini, Siang Hari Lebih Cepat Pada Beberapa Kota di Indonesia
"Ini mengungkapkan cara bintang kita akan memvariasikan suhu dan luminositasnya seiring bertambahnya usia," tambahnya.
Matahari akan mencapai suhu maksimum pada usia sekitar 8 miliar tahun, kemudian akan mendingin dan bertambah besar, menjadi bintang raksasa merah sekitar 10-11 miliar tahun. Matahari akan mencapai akhir hidupnya setelah fase ini, ketika akhirnya menjadi katai putih redup.
Ilmuwan mengatakan, untuk saat ini tak perlu khawatir, karena bintang kita masih berumur sekitar 11.000 juta tahun lagi. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS