Kekeringan, Warga Berjalan Kaki 2 Km untuk Mencuci Pakaian
Reporter Baubau
Kamis, 28 November 2019 / 3:51 pm
BAUBAU, TELISIK.ID - Kemarau menyebabkan debit sumber mata air Masyarakat Kelurahan Waborobo Kota Baubau Sulawesi Tenggara berkurang.
Hal itu mengakibatkan sebagian masyarakat mengantri untuk mendapatkan air bersih.
"Kalau keperluan memasak kami mengantri di bak umum, tetapi kalau untuk keperluan mandi dan mencuci kami pergi ke sumur tua Kantibu untuk mengambil air, dan jaraknya sekitar 2 Km dari kampung ini," ungkap iwan (23) warga asli Waborobo,
Susahnya air bersih membuat beberapa aktifitas seperti sekolah dan kantoran terhambat.
Keluhan masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan air bersih, diperparah dengan jarangnya mengalir air PDAM,
"Sudah susah air, ditambah lagi air PDAM jarang mengalir, mengalirnya hanya hari Kamis itupun hanya beberapa jam saja, bahkan kamis kemarin tidak mengalir," jelas iwan.
Lihat Juga: CPNS Mubar, Satu Formasi Diperebutkan Empat Ratus Orang
Pelaksana Direktur Utama PDAM Kota Baubau La Ode Ali Hasan, tidak sama sekali menawarkan solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah yang ada. Dia hanya menjanjikan bahwa 2020 PDAM untuk jalur Labalawa, Waborabo dan kecamatan betoambari akan mengalir setiap hari.
"Untuk jalur Waborobo itu kan ada mata air Batu Popi yang sementara kami usahakan,
Jadi, Bertahap, Dari sebelumnya, belum mengalir sama sekali, sekarang dalam satu minggu itu satu kali mengalir," ucapnya di Kantor Walikota Beberapa waktu yang lalu.
Reporter : Ridwan Amsyah
Editor: Sumarlin