Kenali 7 Penyebab Dada Terasa Sesak, Tetap Waspada

Fitrah Nugraha

Reporter

Kamis, 27 Oktober 2022  /  8:11 pm

Ketika seseorang mengalami sesak dada harus waspada. Kalau semakin sering segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Foto: Repro mymilk.com

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu kondisi kesehatan yang biasa dialami seseorang adalah merasa sesak di dada. Hal ini bisa berakibat fatal jika dibiarkan begitu saja.

Pada umumnya, dikutip dari hellosehat.com, penyebab dada terasa sesak biasanya disebut angina. Hal ini terjadi karena otot jantung tidak menerima cukup asupan darah yang kaya oksigen.

Gejala angina yang paling umum adalah nyeri dada yang terasa seperti ditekan atau diremas kuat-kuat. Kondisi ini dapat dipicu oleh olahraga berat atau stres. Nyeri dada akan mereda dengan istirahat.

Melansir alodoktercom, berikut beberapa penyebab sesak di dada bisa yang perlu diwaspadai:

1. GERD

Penyakit GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya katup di pangkal lambung, sehingga isi perut bisa naik ke kerongkongan.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Keluhan Terbanyak Pasien Gagal Ginjal Akut pada Anak

Gejalanya dapat berupa dada terasa sesak dan nyeri serta sensasi terbakar di dada. Selain itu, penderita GERD juga umumnya sulit menelan, tenggorokan terasa gatal, atau adanya rasa pahit di mulut sehingga nafsu makan bisa menurun.

2. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan masalah psikologis yang mampu menimbulkan sensasi sesak di dada. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, biasanya kondisi ini terjadi pada orang yang memiliki trauma, riwayat bullying, demam panggung, kecanduan aktivitas tertentu, atau penyalahgunaan narkoba.

Selain dada terasa sesak, gejalanya juga dapat disertai napas cepat, sulit bernapas, jantung berdebar, pusing, bahkan sensasi akan pingsan.

3. Asma

Asma merupakan kondisi ketika saluran udara menyempit, membengkak, dan dipenuhi lendir. Kondisi ini bisa membuat penderitanya sulit bernapas, sesak dan nyeri di dada, batuk, serta mengi.

Dada yang sesak akibat asma dapat kambuh ketika penderitanya terpapar pemicu alergi atau iritan, seperti bulu hewan, debu, polusi udara, udara dingin, atau ruangan berjamur.

4. Pneumonia

Pneumonia ditandai dengan peradangan pada paru-paru dan umumnya karena infeksi. Paru-paru memiliki banyak kantung udara kecil yang membantu oksigen masuk ke dalam darah. Ketika mengalami pneumonia, kantung udara ini dapat berisi cairan sehingga mengganggu proses pernapasan.

Beberapa gejala pneumonia berupa dada terasa sesak, nyeri di dada, batuk berdahak, kelelahan, demam, mual atau diare.

5. Batu empedu

Batu empedu umumnya terbentuk dari endapan kolesterol di dalam kantong empedu. Bila masih sedikit atau ukurannya kecil, batu ini mungkin tidak membuat penderitanya mengalami gejala tertentu.

Namun, keluhan umumnya baru muncul ketika batu tersebut menyumbat saluran empedu. Rasa nyeri seperti ditekan di area perut hingga dada sangat mungkin dirasakan oleh penderitanya. Gejala lainnya bisa berupa mual, muntah, atau diare.

6. Kostokondritis

Dada terasa sesak juga bisa disebabkan oleh kostokondritis, yaitu peradangan pada tulang rawan yang terletak di tulang rusuk. Belum diketahui secara pasti penyebab kondisi ini. Namun, beberapa faktor seperti batuk parah, cedera di dada dan olahraga berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya kostokondroitis.

Kostokondritis dapat memicu rasa sesak di dada, terutama saat menarik napas dalam, bergerak, atau meregangkan tubuh.

7. Patah tulang rusuk

Sesak di dada juga bisa menjadi gejala patah tulang rusuk. Kondisi ini biasanya terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan lalu lintas. Sesak dan sakit akan makin terasa saat menarik napas dalam, menekan area yang cedera, atau menggerakkan tubuh.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Ciri Air di Rumah Terkontaminasi

Kondisi ini bisa terasa sangat menyakitkan, apalagi bila serpihan tulang sampai merusak organ dalam tubuh, sehingga memerlukan pemeriksaan dan penanganan langsung dari dokter.

Selain penyebab di atas, dada terasa sesak juga sering disebabkan oleh penyakit jantung, misalnya jantung koroner, kardiomiopati, atau perikarditis. Gangguan paru-paru, seperti pneumothorax dan PPOK, juga bisa memicu rasa sesak di dada.

Bahkan, kondisi berat badan berlebih atau obesitas juga sangat mungkin menyebabkan dada terasa sesak. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal dan menjalani gaya hidup sehat, termasuk pola makan bergizi seimbang, juga dapat mencegah sesak di dada.

Nah, itulah beberapa penyebab dada terasa sesak. Jika mengalaminya, perlu waspada dan segera periksa ke dokter, terlebih jika disertai sesak napas, nyeri dada, sakit kepala berat, maupun muntah berulang. Semoga bermanfaat. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin