KPK Dinilai Hanya Retorika Cari Harun Masiku

M Risman Amin Boti

Reporter Jakarta

Rabu, 25 Agustus 2021  /  7:06 pm

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman di Gedung Merah Putih KPK. Foto: Repro tempo.co

JAKARTA, TELISIK.ID – Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, mempertanyakan kejelasan kasus Harun Masiku yang sementara ini berproses di KPK RI.

Menurut Boyamin, KPK mengaku mengetahui keberadaan buronan kasus dugaan suap Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024. Namun, klaim KPK tersebut hanya sebatas retorika semata.

"Itu hanya retorika yang mbulet saja, memang sejak awal tidak niat nangkap, maka yang ada hanya retorika saja," ujar Boyamin Saiman kepada awak media di Jakarta, Rabu (25/8/2021).

Lebih lanjut, tambah Bonyamin, KPK mengatakan bahwa Harun berada di luar negeri namun tidak bisa menangkap lantaran COVID-19.

Sehingga dalam sudut pandang Boyamin, KPK justru memperlihatkan ketidakmampuan menangkap buronan mantan politisi PDIP tersebut.

"Tidak jelas apa maunya, sekadar menutupi ketidakmampuannya dengan cara banyak memproduksi kata-kata," tegas dia.

Baca juga: Kenali Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson yang Segera Didatangkan ke Indonesia

Baca juga: Kritik Rencana Produksi Pabrik Vaksin Asal China, DPR Desak Pemerintah Prioritaskan Vaksin Merah Putih

Kemudian, Boyamin juga mempertanyakan keterlibatan Interpol dalam pencarian Harun Masiku yang tidak tercatat sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Permintaan red notice juga jelas (hanya) retorika, karena nyatanya nama HM tidak tayang di web Interpol," ucap Boyamin.

Oleh sebab itu, diduga ada syarat-syarat yang belum dipenuhi sehingga pencarian Harun dikategorikan tidak serius. Apalagi sejak ditetapkan DPO pada Januari 2020, tidak ada titik terang sampai sekarang.

"Sampai kapan retorika ini? Sampai rakyat lupa atau hingga daluarsa 16 tahun lagi," tanya Boyamin.

Pernyataan Boyamin ini menanggapi klaim Deputi Penindakan KPK, Karyoto. Menurut dia, pihaknya mengetahui lokasi mantan caleg PDIP, Harun Masiku.

Bahkan, Karyoto mengaku sangat bernafsu untuk menangkap buronan Interpol tersebut. Namun, ia berdalih tak bisa langsung menangkap Harun Masiku.

"Hanya saja karena tempatnya tidak di dalam (negeri), kami mau ke sana juga bingung. Pandemi sudah berapa tahun. Saya sangat nafsu sekali ingin menangkapnya. Kalau dulu Pak Ketua sudah perintahkan, saya berangkat," kata Karyoto dalam konferensi pers secara daring, pada Selasa (24/8/2021). (C)

Reporter: M. Risman Amin Boti

Editor: Fitrah Nugraha