Mahasiswa Papua di Kendari Demo, Tolak Penganiayaan di Merauke
Reporter
Senin, 02 Agustus 2021 / 3:07 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Puluhan mahasiswa Papua di Kota Kendari melakukan aksi demonstrasi.
Aksi yang diawali dengan long march dari Asrama Papua, bergerak menyusuri simpang tiga kampus baru Universitas Halu Oleo (UHO). Mereka mengecam penganiayaan yang dialami warga Papua beberapa waktu lalu.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk, poster, kertas, serta tubuh yang digambar. Aksi tersebut merupakan buntut dari peristiwa penganiayaan terhadap seorang warga Orang Asli Papua (OAP) penyandang disabilitas di Merauke oleh dua orang oknum prajurit TNI Angkatan Udara (AU), beberapa waktu lalu.
Orator Aksi, Denias Wanimbo mengatakan, mahasiswa Papua di Kendari meminta agar pemerintah dan negara kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.
"Negara harus mengedepankan semangat musyawarah dalam menyelesaikan masalah yang ada di Tanah Papua," ungkapnya, Senin (2/8/2021).
Mahasiswa Papua juga menuntut agar semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua untuk diadili di pengadilan.
"Itu jauh lebih baik dari pada menggunakan tindakan militeristik yang justru berdampak buruk pada masyarakat Papua. Hentikan perlakuan rasis kepada masyarakat Papua karena kita semua sama, kita adalah satu," jelasnya.
Baca Juga: Tolak Perpanjangan PPKM di Kota Kendari, Pengunjuk Rasa dan Pol PP Nyaris Ricuh
Baca Juga: Stok Vaksin Terbatas, Pemkot Lapor KPK
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga menyatakan akan mengganti Komandan Pangkalan Udara Johanes Abraham Dimara (Lanud Dma), Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto dan Komandan Satuan Polisi Militer Lanud Dma. Pergantian itu menyusul tindak kekerasan oleh dua anggota TNI AU kepada seorang warga di Merauke, Papua.
"Setelah melakukan evaluasi dan pendalaman, saya akan mengganti Komandan Lanud JA Dimara beserta Komandan Satuan Polisi Militer Lanud JA Dimara," kata Fadjar dalam keterangan tertulisnya.
KSAU Fadjar mengatakan, pergantian ini merupakan pertanggungjawaban atas tindak kekerasan yang dilakukan dua anggota Lanud Dma. Adapun proses hukum terhadap dua anggota TNI AU itu telah memasuki tahap penyidikan oleh Satuan Polisi Militer Lanud Dma. (B)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali