Mahasiswa Unhas Ciptakan Inovasi Mitigasi Bencana Likuifaksi dan Sabet Juara LKTI
Reporter
Senin, 04 November 2024 / 6:53 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Tim peneliti dari Universitas Hasanuddin (Unhas) meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Kompetisi Geofisika Nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Geofisika Universitas Halu Oleo.
Penelitian mereka yang berfokus pada mitigasi bencana likuifaksi di wilayah pesisir Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, sukses menarik perhatian dewan juri.
Tim yang terdiri dari Ketua, Riezky Amalia Gue, serta anggota Dewi Pratiwi dan Nur Azizah Ramadhani, menunjukkan dedikasi tinggi meskipun hanya memiliki waktu persiapan tiga hari menjelang presentasi final.
Baca Juga: STIE Enam Enam Kendari Masuk Klaster Elit dalam 8 IKU Perguruan Tinggi
“Kami sangat bersyukur atas hasil yang kami dapatkan. Semua kerja keras dan pengorbanan selama beberapa minggu ini terbayar lunas,” ungkap Riezky, Senin (4/11/2024).
Inovasi yang dihasilkan oleh tim ini menggabungkan dua metode, yaitu MSW dan mitrotermora HVSR, untuk memetakan kerentanan tanah terhadap likuifaksi di wilayah pesisir Mamuju. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi terjadinya bencana likuifaksi di daerah tersebut.
“Kami berharap penelitian ini dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan mitigasi bencana likuifaksi yang lebih komprehensif,” tambah Riezky.
Dewi Pratiwi, salah satu anggota tim, menjelaskan manfaat signifikan dari penelitian ini bagi masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah pesisir.
Baca Juga: Universitas Hasanuddin Makassar Juara LKTI Kompetisi Geofisika Nasional
“Dengan mengetahui potensi terjadinya likuifaksi, masyarakat dapat lebih waspada dan siap menghadapi bencana. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan infrastruktur yang lebih aman,” kata Dewi.
Sementara itu, salah satu juri kompetisi LKTI, Prof. La Hamimu, menjelaskan bahwa tim Unhas layak menjadi juara satu karena materi dan presentasi yang disajikan lebih unggul dibandingkan tim lainnya.
“Mereka menyampaikan metode yang belum diketahui atau belum pernah dilakukan oleh mahasiswa lain, entah karena keterbatasan alat. Namun, tim ini memiliki alat tersebut sehingga mereka dapat mendalami penelitian ini,” jelas La Hamimu. (A)
Penulis: Nur Fauzia
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS