Menaker: Hati Saya Bersama Pekerja dan Pengangguran
Reporter
Rabu, 07 Oktober 2020 / 10:49 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Pengesahan RUU Cipta Kerja Omnibus Law oleh DPR pada Senin (5/10/2020), memicu kontroversi dan kritikan dari masyarakat Tanah Air.
Sebab, UU Ciptaker tersebut dinilai semakin merugikan para pekerja.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah lantas menulis surat terbuka untuk menanggapi pengesahan RUU Omnibus Law.
Surat ini ditujukannya kepada para pekerja dan pengangguran di Tanah Air.
Dalam suratnya, Ida mengaku jika pihaknya telah menerima segala pendapat pekerja mengenai Omnibus Law.
Kemudian, ia juga menyebut jika segala aspirasi dari masyarakat tersebut telah dipertimbangkan dan tertuang dalam UU Ciptaker.
”Sejak awal 2020 kita telah mulai berdialog tentang RUU Cipta Kerja. Baik secara formal melalui lembaga Tripartit, maupun secara informal," tulis Ida dalam suratnya seperti dilansir dari Pikiran Rakyat, Selasa (6/10/2020).
“Aspirasi kalian sudah kami dengar, sudah kami pahami. Sedapat mungkin aspirasi ini kami sertakan menjadi bagian dari RUU ini. Pada saat yang sama kami juga menerima aspirasi dari berbagai kalangan," sambungnya.
Baca juga: Bamsoet Minta Surat Edaran Batas Harga PCR Harus Diperkuat Permenkes
Ida menjelaskan jika pihaknya terus berupaya menemukan keseimbangan antara pekerja dan pengusaha. Selain itu, ia juga berusaha melindungi para pekerja dan memberi kesempatan bagi jutaan orang yang masih menganggur melalui RUU Ciptaker yang telah disahkan.
”Saya berupaya mencari titik keseimbangan. Antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan. Tidak mudah memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya," jelas Ida.
”Saya paham ada di antara teman-teman yang kecewa atau belum puas. Saya menerima dan mengerti,” sambungnya.
“Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur.”
Lebih lanjut Ida meminta masyarakat untuk membaca lebih lanjut mengenai UU Ciptaker yang dinilai sudah menampung banyak aspirasi.
Ia turut mengingatkan agar para buruh tidak melakukan demo maupun mogok kerja lantaran situasi Indonesia saat ini tengah dihantam pandemi virus corona.
”Terkait rencana mogok nasional, saya meminta agar dipikirkan lagi dengan tenang karena situasi jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan, untuk berkumpul,” ungkap Ida.
“Pandemi Covid masih tinggi, masih belum ada vaksinnya. Pertimbangkan ulang rencana mogok itu. Bacalah secara utuh RUU Cipta Kerja ini. Banyak sekali aspirasi teman-teman yang kami akomodir," sambungnya lagi. (C)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali