Menapaki Jejak Orang Tua, Gadis Remaja di Kota Kendari Temukan Hidayah Setelah Mualaf

Abdul Jabaru Hidi

Reporter

Jumat, 05 September 2025  /  9:17 am

Berawal dari ikut jejak orang tua jadi mualaf, Mutiara (16) menemukan kedamaian hati dalam Islam. Foto: Repro Depositphotos.

KENDARI, TELISIK.ID - Berawal dari sekedar mengikuti jejak orang tua, seorang perempuan di Kota Kendari menemukan kedamaian hati dalam Islam setelah menjadi mualaf. Perjalanannya hijrah mulai mantap, setelah ia mendalami ajaran Islam dan terinspirasi dari ceramah ustadzah Oki Setiana Dewi.

Perempuan itu bernama Mutiara (16) (nama disamarkan), yang kini mantap menapaki jalan barunya sebagai seorang muslimah.

Mutiara bercerita sebelum menjadi mualaf, ia seorang penganut Kristen Protestan yang cukup taat, dalam artian ini ketika waktu ibadahnya tiba, maka ia pun akan melaksanakannya.

Sebelum menjadi mualaf, Mutiara sudah tertarik dengan Islam. Ketertarikannya muncul pertama kali, ketika ia penasaran terhadap alasan umat Islam melaksanakan ibadah puasa.

Rasa penasarannya tersebut, membuat dirinya diperkenalkan tentang Islam oleh kedua orang tuanya, yang telah lebih dulu menjadi mualaf. Mutiara mulai diajarkan tentang shalat, mengaji dan mengenakan hijab.

Baca Juga: Ingin Beli Alkitab, Pria Ini Justru Mantap Ucap Syahadat dan Temukan Hidayah Islam Tiga Hari

"Saya mualaf itu waktu kelas 6 SD, sekitar umur 12 tahun, awalnya saya memang mengikuti jejak orang tua saya, namun lama kelamaan setelah saya mendalami ajaran Islam dan mendengarkan beberapa ceramah ustadzah Oki Setiana Dewi saya menemukan ketenangan batin serta keyakinan yang semakin menguatkan hati untuk tetap Istiqomah dalam Islam," katanya pada Telisik.id, Jumat (5/9/2025).

Setelah Mutiara menjadi mualaf, ia mulai mengetahui alasan di balik umat Islam menjalankan ibadah puasa. Ia mulai memamahami bahwa puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, akan tetapi sarana untuk melatih kesabaran, menumbuhkan empati kepada sesama, pembersihan jiwa, melatih disiplin diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Ternyata luar biasa, ada agama yang mengatur hingga sedetail ini," katanya dengan penuh kekaguman.

Selain itu, Mutiara suka mendengarkan ceramah ustadzah Oki Setiana Dewi. Salah satu ceramah yang membuat Mutiara tetap Istiqomah adalah tentang keistimewaan dan kewajiban hijab. Dari situlah, Mutiara semakin mantap menutup auratnya dan merasakan ketentraman batin yang belum ia rasakan sebelumnya.

"Dulu waktu kelas 6 SD saat pertama kali memeluk Islam, saya hanya akan mengenakan hijab saat akan pergi mengaji. Syukurnya lagi ceramah tentang keistimewaan dan kewajiban berhijab ini datang tepat satu atau dua bulan sebelum saya balig. Hal itu membekas sekali, karena setelah itu saya langsung mempraktikannya," ujarnya

Baca Juga: Perjalanan Hidayah Amoy: Dari Benci Suara Azan hingga Mendirikan Majelis Pengajian untuk Mualaf

Dengan hal-hal baru yang ia temukan, Mutiara lebih ingin mengetahui Islam lebih dalam, keinginannya itu mengantarkan Mutiara kepada salah satu ayat suci Al-Quran yaitu doa permohonan keteguhan iman yang terdapat pada surat Ali Imran ayat 8 yang berlafaz  "Rabbana laa tuzigh quluubanaa ba'da iz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladungka rohmah, innaka angtal wahhaab"

Yang artinya "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi".

Mutiara berharap kisah perjalanannya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain yang sedang mencari kebenaranan. Ia berpesan, jika kamu ingin mempelajari Islam, maka yang dicari adalah kebenaran bukan pembenaran, karena saya yakin kamu akan kagum dengan fakta-fakta yang akan kamu temukan. (A)

Penulis: Abdul Jabaru Hidi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS