Sisi Lain Kisah Pasukan Gajah Abrahah: Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan Burung Ababil

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 15 September 2024
0 dilihat
Sisi Lain Kisah Pasukan Gajah Abrahah: Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan Burung Ababil
Ka'bah merupakan kiblat umat Muslim di seluruh dunia, dalam sejarahnya mengalami serangan dari pasukan gajah Abrahah. Foto: Repro Pixabay

" Salah satu kisah paling terkenal dalam sejarah Islam adalah upaya Abrahah, penguasa Yaman, untuk menghancurkan Ka'bah di Makkah pada tahun 570 Masehi "

JAKARTA, TELISIK.ID – Salah satu kisah paling terkenal dalam sejarah Islam adalah upaya Abrahah, penguasa Yaman, untuk menghancurkan Ka'bah di Makkah pada tahun 570 Masehi.

Abrahah, dengan pasukannya yang dipimpin oleh gajah, berusaha mengalihkan perhatian para peziarah dari Ka'bah ke tempat ibadah yang dibangunnya.

Kisah ini, yang tercatat dalam Surah Al-Fil dalam Al-Qur’an, menceritakan bagaimana burung Ababil, yang membawa batu-batu kecil panas, menghancurkan pasukan Abrahah, menyebabkan tubuh mereka melepuh dan mati dalam keadaan mengenaskan. Kisah ini menjadi legenda yang dihormati hingga saat ini.

Mengutip CNBC Indonesia, Minggu (15/9/2024), Mutalib, penjaga Ka'bah saat itu, dikatakan telah berdoa kepada Allah agar menyelamatkan kota suci Makkah. Akhirnya, doanya terkabul, dan pasukan Abrahah pun hancur.

Baca Juga: Ini Dia Sosok yang Pertama Kali Mencetuskan Maulid Nabi Muhammad SAW

Namun, sebuah riset terbaru dari tahun 2015 yang berjudul The Year of the Elephant mengungkapkan pandangan baru yang mengejutkan mengenai peristiwa ini. Penelitian ini dilakukan oleh John S. Marr, Elias J. Hubbard, dan John T. Cathey, peneliti sejarah dari Amerika Serikat.

Menurut penelitian mereka, kematian pasukan Abrahah mungkin tidak disebabkan oleh batu-batu panas dari burung Ababil seperti yang dikisahkan, melainkan oleh wabah penyakit.

Peneliti menunjukkan bahwa gejala tubuh pasukan yang disebutkan dalam sejarah—seperti melepuh dan bernanah—mungkin lebih sesuai dengan gejala cacar daripada luka bakar. Pada masa itu, cacar merupakan penyakit endemik di wilayah Jazirah Arab.

“Deskripsi tentang mayat-mayat yang membusuk dan menjadi seperti daun yang dimakan ulat bisa jadi merupakan metafora untuk kondisi tubuh pasukan yang hancur akibat penyakit,” ujar John S. Marr dan timnya.

Peneliti juga mencatat bahwa pada sekitar tahun 580 Masehi, wabah cacar melanda wilayah Jazirah Arab. Makkah, sebagai pusat perdagangan utama, kemungkinan terpengaruh oleh wabah ini, mengingat kota tersebut merupakan persinggahan bagi banyak pelancong dari berbagai wilayah.

Baca Juga: Tujuh Contoh Syair Puisi Maulid Nabi Bikin Hati Tersentuh

Terkait burung Ababil, para peneliti mengajukan bahwa burung ini mungkin adalah burung layang-layang dengan nama latin Hirundo rustica. Burung ini dikenal sering bermigrasi ke wilayah Arab dan memiliki kebiasaan mengumpulkan tanah dan lumpur di paruhnya.

Meskipun tidak membawa batu panas, lumpur yang dibawa burung ini mungkin terlibat dalam peristiwa tersebut.

Gajah yang digunakan oleh Abrahah juga mendapat perhatian dari para peneliti. Mereka mengidentifikasi bahwa gajah tersebut adalah spesies Gajah Afrika yang kini sudah punah, dikenal karena kekuatannya dan sering digunakan dalam peperangan pada masa itu.

Penelitian ini menawarkan sudut pandang baru tentang salah satu peristiwa paling dramatis dalam sejarah Islam dan mengundang pemahaman lebih mendalam tentang konteks sejarah dan ilmiah di balik kisah legendaris ini. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga