Pemprov Sulawesi Tenggara Sediakan 500 Kuota Sunat Gratis di RS Jantung Oputa Yii Ko

Nur Fauzia

Reporter

Senin, 12 Agustus 2024  /  5:55 pm

Peserta sunatan massal menangis histeris karena takut disunat. Foto: Nur Fauzia/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menggelar bakti sosial melalui layanan sunat gratis kepada 500 anak di Rumah Sakit Jantung Oputa Yii Ko, Kendari, Senin (12/8/2024).

Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Asrun Lio, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari bakti sosial menyongsong 17 Agustus 2024 yang difokuskan pada anak-anak yang sudah waktunya untuk disunat.

Sunat gratis memilih lokasi di RS Jantung Oputa Yii Ko, menurut Asrun, karena rumah sakit ini representatif, terbesar, dan berada di pusat Kota Kendari.

Baca Juga: Waris Food Tempat Nongkrong Kekinian di Kota Kendari

“Bakti sosial ini juga bekerja sama dengan dharma wanita, dinas sosial, dan (pihak) rumah sakit,” ujar Asrun.

Bakti sosial setiap tahun dilakukan dengan jenis kegiatan yang berbeda-beda. Tahun ini, kata Asrun, sunatan massal kembali digelar setelah yang terakhir dilaksanakan pada dua tahun yang lalu.

Ketua Dharma Wanita Provinsi Sultra, Waode Munanah, menuturkan bahwa dalam mencari peserta pihaknya menggerakkan seluruh anggota dharma wanita. Mereka mencari anak yang belum disunat di sekitar tempat tinggalnya masing-masing.

“Kegiatan ini akan digelar selama dua hari. Khusus hari ini sebanyak 200 orang dan sisanya akan ditindaki besok,” kata Munanah, yang juga koordinator bakti sosial.

Awalnya kuota yang disediakan hanya untuk 400 anak. Namun karena banyak peserta yang juga berminat, kata Munanah, akhirnya kuota ditambahkan.

Munanah mengatakan tidak ada syarat khusus untuk anak yang ingin disunat, mereka cukup mendaftar dan membuat surat pernyataan bahwa tidak ada paksaan. Pihak RS Jantung Oputa Yii Ko juga bekerja sama dengan puskesmas untuk menyiapkan pengobatan sampai anak sembuh total.  

“Ini kesempatan kami untuk membantu masyarakat. Ada yang sudah berumur namun belum disunat dan itu adalah beban sosial bagi mereka karena orang tuanya terkendala biaya,” ujar Munanah.

Baca Juga: Anggota Paskibraka Asal Sulawesi Tenggara Sudah Berada di IKN dan Dikukuhkan 13 Agustus

Sementara itu, Mardiana, salah satu orangtua anak yang mengikuti sunatan massal mengaku sangat bersyukur dengan adanya bakti sosial ini karena sangat membantu bagi keluarganya yang tergolong ekonomi lemah.

Mardiana yang memiliki dua orang anak laki-laki itu merasa terbebani jika harus mengkhitan anaknya dengan cara berbayar.

“Kalau sunat di tempat yang berbayar untuk satu orang anak biaya sunat sebesar 500 ribu sampai satu juta rupiah,” kata Mardiana. (A)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS