Pemprov Sulawesi Tenggara Upayakan Pemeliharaan dan Peningkatan Infrastruktur Jalan

Sigit Purnomo

Reporter

Senin, 08 Juli 2024  /  4:14 pm

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas SDA dan Bina Marga upayakan pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur jalan. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara terus berupaya meningkatkan kondisi infrastruktur jalan yang berbeda di wilayahnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, total panjang jalan provinsi mencapai 1076,94 km, namun hanya 74,12 persen yang berada dalam kondisi baik. Artinya, masih ada sekitar 280 km jalan masih memerlukan penanganan karena dalam kondisi tidak baik atau rusak.

"Untuk menangani jalan yang tidak mantap (baik) ini, kita perlu melakukan peningkatan, rekonstruksi, rehabilitasi. Sementara jalan yang dalam kondisi baik tetap harus dipelihara melalui pemeliharaan berkala dan rutin agar umur rencana jalan tetap dapat dipertahankan," ujar Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara, Nurnikmat.

Ia menambahkan, Pemprov telah mengontrak beberapa proyek rehabilitasi dan peningkatan jalan. Proyek yang sedang berjalan di lapangan termasuk Lambale Reke dan Rontal Lambale yang ada di Buton Utara.

Baca Juga: Irwasda hingga Karo SDM Polda Sulawesi Tenggara dan Tiga Kapolres Resmi Diganti

"Rehabilitasi Polipolia-Bts Kabupaten Konsel sudah hampir selesai proses lelang, ruas lain yang dikerjakan adalah peningkatan Rate-Rate-Polipolia, sudah kontrak, didanai dengan DAK, dan sementara persiapan pelaksanaan di lapangan," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, ruas Lambale Ereke sepanjang 1,3 km dan ruas Ronta Lambale sepanjang 2,3 km juga telah mendapatkan dana DAK. Di Kota Kendari, proyek di Haleoleo sepanjang 2,1 km dengan anggaran Rp 7,8 miliar juga sudah berkontrak.

Lanjut Nurnikmat, total ada tiga ruas jalan yang didanai oleh DAK yakni, Ronta-Lambale yang berada di Buton Utara, Jalan Haleoleo di Kota Kendari, dan Rate-Rate-Polipolia di Kolaka Timur.

"Kami optimis bisa menyelesaikan proyek-proyek ini sebelum akhir tahun, meskipun ada beberapa kendala cuaca dan penyesuaian teknis di lapangan," tambahnya.

Pemprov juga menekankan pentingnya penanganan jalan dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) tinggi, seperti yang berada di Kota Kendari, jalan Dewi Sartika, Pangeran Antasari sudah perlu dilebarkan, namun juga harus didukung dengan anggaran yang sesuai kebutuhan.

"Kita utamakan jalan yang kondisinya rusak berat supaya bisa fungsional dilewati oleh masyarakat," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara Pahri Yamsul mengatakan bahwa selain Kabupaten Buton Utara (Butur), proyek perbaikan jalan di Konawe Selatan merupakan salah satu prioritas utama pemerintah provinsi tahun ini.

"Kami akan segera memulai perbaikan jalan di Konsel. Pekan ini, akan ada penandatanganan kontrak pengerjaannya," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah menyelesaikan semua persiapan teknis dan administratif, termasuk proses lelang. Setelah itu, akan mulai menandatangani kontrak dan langsung melakukan mobilisasi alat ke lokasi.

Lebih lanjut, kata dia, ruas jalan yang akan diperbaiki adalah jalur Alangga-Tinanggea yang telah lama mengalami kerusakan parah. Namun, karena keterbatasan anggaran, belum semua ruas jalan tersebut dapat diperbaiki tahun ini.

Baca Juga: Konsorsium Kemitraan Perguruan Tinggi Vokasi Wilayah Sulawesi Rapat Bersama Bappeda Sultra

"Anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan di Alangga-Tinanggea Konsel mencapai Rp 5,4 miliar," jelasnya.

Pahri juga mengklarifikasi bahwa, meskipun ada informasi di media mengenai alokasi anggaran sebesar Rp 15 miliar, angka tersebut merupakan usulan Pemprov Sulawesi Tenggara yang telah disampaikan ke DPRD.

Namun, karena sebagian besar anggaran tahun ini digunakan untuk mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah oleh KPU dan Bawaslu, anggaran yang disetujui untuk tahun ini hanya Rp 5,4 miliar.

"Dana Alokasi Umum (DAU) kita tahun ini, diberikan hanya sekira Rp 27 miliar. Dengan alokasi terbesar di Konsel sebesar Rp 5,4 miliar. Selain Konsel, perbaikan jalan provinsi juga menjadi prioritas di Buton Utara (Butur) dan beberapa kabupaten lainnya," terangnya. (B)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS