Perjalanan Kocak King Aloy Mualaf dari Ketua Komsel Gereja hingga Viral di Podcast Agak Laen

Merdiyanto

Content Creator

Selasa, 14 Oktober 2025  /  8:56 pm

Konten kreator King Aloy, menceritakan perjalanan mualafnya. Foto: Repro Instagram @mister.aloy

JAKARTA, TELISIK.ID – Perjalanan spiritual seorang komika muda yang dulu aktif di gereja kini menjadi mualaf menarik perhatian publik.

Adalah King Aloy, atau yang dikenal dengan nama asli Aldy Renaldi, sosok di balik cerita unik dan menghibur tentang perubahan keyakinan yang kini viral di berbagai platform media sosial.

Aldy Renaldi, komika sekaligus kreator konten berusia 27 tahun asal Palembang, mulai dikenal publik lewat konten live streaming Marapthon bersama Reza Arap.

Dalam penampilannya di podcast Agak Laen Official, Aloy bercerita dengan gaya khasnya tentang bagaimana ia secara tak terduga menjadi mualaf di usia 17 tahun. Saat itu, ia justru sedang menjabat sebagai ketua kelompok sel (komsel) pemuda di gereja, posisi yang ia banggakan di masa remajanya.

Dalam perbincangan santai bersama Oki Rengga, Bene Dion, Boris Bokir, dan Indra Jegel, Aloy mengaku bahwa keputusan untuk pindah agama awalnya bukan datang dari dirinya sendiri.

Baca Juga: Cara Unik Billy Bujuk Vika Kolesnaya Jadi Mualaf Sebelum Resmi Menikah

Ia menceritakan, peristiwa itu bermula ketika keluarganya memutuskan untuk menjadi mualaf secara bersama-sama setelah pindah ke kawasan perkampungan di Jakarta Barat.

“Orang Cina kan agamanya beda sendiri gitu. Jadi, memutuskan untuk mualaf bareng-bareng,” ujar Aloy dalam podcast tersebut sebagaimana dikutip dari Viva, Selasa (14/10/2025).

Aloy yang kala itu masih remaja mengaku sempat tidak menerima keputusan keluarga tersebut. Ia bahkan merasa marah karena sedang aktif dan bersemangat dalam kegiatan keagamaan di gereja.

“Saya juga sempet marah-marah itu. Karena saya lagi jadi ketua gereja itu. Saya lagi jadi ketua komsel. Lagi ini banget menggebu-gebunya,” ungkapnya dengan tawa ringan.

Tidak hanya menolak, ia bahkan sempat berencana kabur ke rumah kakeknya agar bisa tetap menjalankan ibadah di gereja.

“Saya juga udah bilang gitu, saya ikut Opa aja. Gak boleh,” tuturnya seperti dikutip dari Okezone.

Namun, seiring waktu, ia akhirnya mengikuti langkah orang tuanya dan mulai menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim. Meskipun awalnya karena keterpaksaan, Aloy mengakui kini ia merasa nyaman dengan keyakinan barunya.

“Terus akhirnya saya enjoy (mualaf), saya tinggalkan (Kristen),” ucapnya dengan nada tenang.

Kisah perjalanan spiritual ini menjadi refleksi menarik tentang perubahan, penerimaan, dan adaptasi dalam keluarga lintas budaya.

Baca Juga: Menapaki Jejak Orang Tua, Gadis Remaja di Kota Kendari Temukan Hidayah Setelah Mualaf

Terlebih, latar belakang keluarga Tionghoa Palembang yang dikenal kuat dalam tradisi membuat keputusan tersebut semakin menarik perhatian warganet.

Selain kisah spiritualnya, perjalanan karier Aloy juga tak kalah berwarna. Sebelum dikenal luas sebagai komika dan konten kreator, ia sempat bekerja di perusahaan besar, Samsung.

Setelah itu, ia menekuni dunia hiburan sebagai DJ, MC, dan kreator konten yang dikenal dengan gaya rambut berwarna serta joget khas yang sering viral di media sosial.

Nama “King Aloy” melekat kuat setelah penampilannya yang ekspresif dan jenaka dalam konten Marapthon bersama sejumlah kreator ternama. 

Meski demikian, ia sempat mengaku risih dengan julukan tersebut karena tidak menyangka popularitasnya akan tumbuh dari gaya yang spontan dan tidak direncanakan. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS