Ritual Adat Sangka: Tradisi Tolak Bala Ala Masyarakat Desa Kaimbulawa Buton Selatan

Sofi Insan Wardani

Reporter

Sabtu, 08 Juli 2023  /  12:38 pm

Ritual adat sangka yang digelar di area pelataran Permandian Loka. Foto: Sofi Insan Wardani/Telisik

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Di tengah arus modernisasi yang terus bergerak maju, masyarakat Desa Kaimbulawa, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, tetap mempertahankan dan melestarikan tradisi leluhur mereka, salah satunya ritual adat sangka.

Tradisi tersebut ditandai dengan memberi makanan ke laut dan dilepas dengan penuh kelembutan. Kemudian, masyarakat desa bersama-sama duduk bersila dan memohon doa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari bala, diberi rezeki dan umur panjang, dan dilanjutkan dengan makan bersama.

Tradisi tersebut telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Desa Kaimbulawa selama berabad-abad, dan merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka.

“Tradisi ini dilaksanakan satu tahun sekali, biasanya selesai lebaran Idul Adha, tapi kita lihat lagi kondisi air laut. Kalau sudah sesuai kemudian kita sepakat untuk menentukan hari,” beber Sarita, seorang Hukum Adat Desa Kaimbulawa.

Ritual adat sangka merupakan bagian dari tanda penghormatan dan persembahan kepada leluhur. Dalam keyakinan masyarakat Kaimbulawa, arus dan ombak akan membawa persembahan tersebut ke alam spiritual dan diharapkan akan diterima dengan baik.

Baca Juga: Pesona Pulau Kondo di Desa Ronokomea Bombana

“Kalau di sini makanan yang diberikan ke laut adalah yang kita makan juga bersama-sama selesai baca doa, jadi selain kita makan, orang laut (sumanga) juga ikut makan,” pungkas Mega, Hukum Sara Desa Kaimbulawa.

Sejak dini hari, para penduduk desa mulai mempersiapkan berbagai macam kue tradisional hingga makanan berat yang akan disantap bersama-sama, baik masyarakat setempat maupun pengunjung yang datang. Acara tersebut dilaksanakan di pelataran permandian Loka.

Beragam jenis makanan mulai dari ikan, nasi, sayur, dan beberapa jenis kue tradisional seperti cucur, waje, jalangkote, bolu, baruasa dan beberapa hasil alam seperti pisang dan kelapa muda.

Baca Juga: Pernah Hits, Kali Biru Kabupaten Buton Kini Terbengkalai

Masyarakat Kaimbulawa percaya bahwa melalui ritual ini, mereka bisa menyampaikan rasa terima kasih kepada para leluhur.

“Konon katanya, kalau tidak dilaksanakan ritual adat Sangka ini, masyarakat di sini akan kena bala atau jatuh sakit. Makanya pas berdoa nanti kita minta diberi kesehatan dan keselamatan,” pungkas Marsida, salah seorang masyarakat Kaimbulawa.

Dalam era yang serba modern ini, upaya untuk menjaga tradisi adat sangka oleh masyarakat Desa Kaimbulawa adalah bukti nyata betapa pentingnya pelestarian budaya. Melalui ritual ini, mereka memperkuat identitas budaya, menghormati warisan leluhur, dan menjaga kebersamaan di antara sesama warga desa. (A)

Penulis: Sofi Insan Wardani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS