Sekecil Semut, Ternyata Ini Buah Paling Kecil di Dunia
Reporter
Sabtu, 11 Juni 2022 / 11:16 am
KENDARI, TELISIK.ID - Selama ini buah seperti kismis, blueberry dan sejenisnya, mungkin dianggap sebagai buah paling kecil yang pernah ada. Namun, rupanya dugaan tersebut salah besar.
Buah terkecil di dunia saat ini ternyata bernama wolffia globosa atau yang lebih dikenal dengan nama the asian watermeal.
Dikutip dari Bobo.id, the asian watermeal ini bukan hanya buah terkecil di dunia. Buah ini juga tumbuh dari tanaman berbunga terkecil di dunia sepanjang sejarah. Tanaman ini masuk dalam jenis duckweed atau tanaman berbunga kecil yang hidup di air.
Ukuran buah wolffia globosa hanya 0,7 – 1,5 milimeter, tidak sampai 1 cm. Jika dibandingkan, ukuran buahnya sama dengan ukuran semut pencuri.
Jika disimpan di atas tangan, buah wolffia globosa akan tampak seperti titik kecil.
Walau memiliki ukuran yang sangat kecil, buah ini ternyata mengandung protein yang berguna bagi tubuh.
Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, wolffia umumnya menjadi makanan bagi bebek, burung akuatik, dan beberapa jenis ikan. Selain itu, tumbuhan kecil ini juga sering digunakan sebagai campuran makanan ayam dan babi.
Baca Juga: Ini Kebiasaan Aneh Orang Cerdas yang Jarang Disadari, Nomor 3 Mengejutkan
Wolffia menyerap berbagai molekul dari dalam air, seperti fosfat, nitrogen, dan nutrien lainnya. Oleh karena itu, wolffia aman digunakan sebagai makanan hewan dan untuk menyuburkan tanaman.
Menurut International Lemna Association (ILA), wolffia juga berpotensi untuk menjadi bahan bakar pengganti bahan bakar fossil dan untuk obat. Namun, penggunaannya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: Yuk, Kenali Karakter Orang Lain dari Cara Memakai Jam Tangan
Di samping itu, wolffia termasuk tumbuhan akuatik dan biasa ditemukan mengambang di danau air tawar dan sungai.
Tumbuhan ini mengambang karena tidak memiliki akar, berwarna hijau, dan jarang berbunga. Tapi, wolffia ini bisa berbuah dan merupakan buah terkecil di dunia. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali