Tahun 2022, IPM Jadi Prioritas Pembangunan Bombana

Hir Abrianto

Reporter Bombana

Senin, 24 Januari 2022  /  11:48 am

Kantor Bappeda Kabupaten Bombana. Foto: Hir/Telisik

BOMBANA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten Bombana menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai prioritas pembangunan daerah tahun 2022.

Kepala Bappeda Bombana, Doddy A Muchlisi mengungkapkan, pembangunan Kabupaten Bombana tahun 2022 mengacu pada pembangunan nasional dan tema pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2022, yakni pemulihan ekonomi melalui peningkatan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM menuju pencapaian pembangunan secara menyeluruh.

"Saat ini, IPM pada sektor pendidikan kita masih rendah jadi menjadi prioritas dari RPMJ 2017-2022," ucap Doddy, kepada Telisik.id, Senin (24/1/2022).

Olehnya itu, demi peningkatan kualitas layanan pendidikan bagi masyarakat, maka dilakukan intervensi pembangunan inforstruktur yang dapat mendukung pendidikan formal dan informal, serta menyalurkan program Gembira Cerdas untuk menekan angka putus sekolah.

"Penyebab rendahnya IPM karena tingginya angka putus sekolah. Jadi pembangunan yang dilakukan saat ini paling kita akan lihat hasilnya pada lima sampai sepuluh tahun ke depan," katanya.

Baca Juga: Belum Sehari Segel Sekolah Dibuka, Kembali Didatangi Orang Mengaku Pemilik Tanah

Selain IPM pada sektor pendidikan, arah pembangunan daerah juga tetap bergerak pada sektor pertumbuhan ekonomi dan daya saing tenaga kerja, dengan fokus, peningkatan kapasitas produksi dan nilai tambah sektor pertanian.

Pengembangan perikanan budidaya optimalisasi pemanfaatan pabrik rumput laut, dan penguatan usaha mikro, kecil dan menengah dan industri kecil menengah melalui penyediaan bantuan bagi UMKM dan IKM.

Baca Juga: Laka Lantas Dekat Polres Kendari, Kakek Pemulung Luka Robek di Kepala

Berdasarkan Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Bombana tahun 2022, maka ditetapkan target pembangunan Kabupaten Bombana tahun 2022, antara lain: pertumbuhan ekonomi sebesar 7,14 persen, tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,7 persen, Indeks Pembangunan Manusia sebesar 74,86 persen dan tingkat kemiskinan sebesar 8 persen. (C)

Reporter: Hir Abrianto

Editor: Haerani HambaliĀ