UGM Yogyakarta Buat Alat Rapid Tes Sendiri

Affan Safani Adham

Reporter Yogyakarta

Kamis, 18 Juni 2020  /  5:43 pm

Inovasi yang dilakukan UGM Yogyakarta dalam membuat alat RDT RI-GHA diapresiasi Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo, MSi. Foto: Affan/Telisik

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengadakan skrining COVlD-19 bagi tenaga kesehatan puskesmas dan komunitas di Kabupaten Sleman, DIY.

Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Mlati II Sleman itu, menggunakan alat rapid tes (RDT) yang dibuat sendiri oleh UGM Yogyakarta. Alat rapid itu diberi nama Republik Indonesia Gajahmada Hepatika Airlangga (RI GHA).

Skrining atau deteksi cepat tersebut juga akan dilakukan di 25 Puskesmas dan 76 dusun serta nakes di Kabupaten Sleman serentak pada 22-23 Juni 2020 dengan target sebanyak 1.500 orang.

Dekan FKKMK UGM, Prof Ova Emilia, menjelaskan, alat RDT RI GHA yang berbasis antibodi tersebut, berhasil dibuat berkat kolaborasi UGM Yogyakarta dengan Universitas Airlangga dan Laboratorium Hepatika Mataram.

"Juga didukung oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kementerian Riset dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional," kata Ova Emilia, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, semakin berkembangnya kasus COVlD-19 di Indonesia dan di wilayah DIY khususnya, membuat masyarakat menjadi semakin takut untuk mengakses pelayanan kesehatan.

Baca juga: Tuntut Pansus Dugaan Ijazah Palsu Bupati, Anggota DPRD Busel Disandera

Dan situasi ini, kata Ova Emilia, perlu segera disikapi.

"Karena dari pengalaman wabah di dunia, problem utama yang dipikul oleh pelayanan kesehatan adalah meningkatnya masalah kesehatan dan akibatnya banyak masalah-masalah kesehatan yang tidak tertangani dengan baik," katanya.

Ia berharap, dengan alat tes tersebut fasilitas pelayanan kesehatan dapat terbebas dari stigma dan dapat memastikan keamanan pelayanan bagi masyarakat umum.

Selain itu, dengan penggunaan Rl-GHA COVlD-19 di fasilitas layanan kesehatan dan komunitas, diharapkan tidak ada Iagi pasien yang terlambat ditangani.

Keunggulan alat ini adalah cepat, hasil dapat dibaca dalam 15 menit, spesiflk, mudah digunakan, dan biaya produksinya juga terjangkau.

Dalam jangka panjang, RI-GHA COVlD-19 akan diproduksi secara massal sehingga dapat mendukung pemantauan perkembangan COVlD-19 di Indonesia, seperti untuk upaya contact tracing dan surveilans.

Baca juga: Polresta Kendari Mulai Layani Pembuatan SIM Gratis

Berkat inovasi yang dilakukan UGM Yogyakarta dalam membuat alat RDT RI-GHA tersebut, diapresiasi Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo, MSi.

Kata Sri Purnomo, hal itu merupakan bentuk upaya sinergitas dari berbagai pihak untuk bersama-sama melawan wabah COVID-19.

Dengan adanya alat tes RI-GHA tersebut, tentu akan meyakinkan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa, Kabupaten Sleman siap menyambut kenormalan baru. Terlebih, Kabupaten Sleman merupakan tempat bermukimnya ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Tentu, hal itu juga didukung dengan berbagai fasilitas kesehatan yang sudah berstandar protokol COVID-19.

Diharapkan, alat tes tersebut dapat diproduksi secara massal agar seluruh masyarakat dapat melakukan tes RDT.

"Sehingga upaya tracing lebih maksimal," tandas Sri Purnomo.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Sumarlin