Viral Rahim Copot Gegerkan Medsos, Begini Penjelasan Medisnya
Reporter
Kamis, 13 November 2025 / 2:49 pm
Kasus viral rahim copot usai melahirkan gegerkan publik di media sosial. Foto: Repro iStockphoto
JAKARTA, TELISIK.ID - Kasus seorang perempuan yang dikabarkan mengalami rahim copot usai melahirkan dengan bantuan dukun beranak, mendadak viral di media sosial.
Cerita ini pertama kali muncul dalam podcast Raditya Dika bersama dokter umum Gia Pratama, yang menceritakan pengalamannya menangani pasien dengan kondisi langka tersebut. Unggahan itu memicu diskusi luas di berbagai platform karena dianggap tidak masuk akal namun mengundang rasa ingin tahu publik.
Dalam penjelasannya, dr. Gia menyebut pasien mengalami kondisi darurat setelah proses persalinan dilakukan secara tradisional. Dukun beranak diduga menarik plasenta yang belum sepenuhnya lepas hingga membuat rahim tertarik keluar.
Cerita ini sontak memunculkan pertanyaan besar di kalangan warganet: benarkah rahim bisa terlepas dari tubuh manusia begitu saja setelah melahirkan?
Spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Marcel Elian Suwito, Sp.OG, memberikan klarifikasi medis terkait fenomena yang ramai diperbincangkan itu. Ia menegaskan bahwa rahim tidak bisa begitu saja copot atau keluar dari tubuh karena terdapat jaringan pengikat yang sangat kuat.
Baca Juga: Siklus Datang Bulan 45 Hari Normal? Begini Penjelasan Medisnya
“Kalau saya operasi pengangkatan rahim, itu keras banget. Jadi enggak bisa kita asal tarik brodol begitu,” ujar dr. Marcel melalui akun media sosial pribadinya, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, proses melepaskan rahim dalam tindakan medis harus dilakukan melalui pemotongan jaringan secara hati-hati. “(Rahim) harus digunting, harus disayat supaya dia bisa lepas,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dalam kondisi kehamilan, pembuluh darah di sekitar rahim membesar dan sangat sensitif, sehingga penanganan yang salah bisa menimbulkan risiko pendarahan serius.
Baca Juga: 8 Kode Komunikasi Hubungan Intim ke Pasangan, Berikut Artinya
Jika ada tindakan menarik rahim secara paksa, lanjut dr. Marcel, maka risiko pendarahan hebat tidak bisa dihindari. Dalam kasus seperti itu, kecil kemungkinan pasien bisa bertahan hidup.
“Bisa kebayang bagaimana darah itu keluarnya sederas apa. Jadi tidak akan bisa pasien itu dibawa-bawa ke dokter lain karena akan meninggal di tempat dalam hitungan beberapa menit,” ungkapnya.
Penjelasan medis tersebut menegaskan bahwa klaim tentang rahim yang copot akibat tarikan dukun tidak memiliki dasar ilmiah. Para dokter mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap praktik persalinan non-medis yang berisiko tinggi terhadap keselamatan ibu dan bayi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS